Dark/Light Mode

Mulai Besok, Pusat Bisnis Vietnam Perketat Prokes Selama 15 Hari

Minggu, 30 Mei 2021 14:18 WIB
Ilustrasi Kota Ho Chi Minh (Foto: Net)
Ilustrasi Kota Ho Chi Minh (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat bisnis Vietnam, Kota Ho Chi Minh, dipastikan menerapkan pengetatan protokol kesehatan (prokes) selama 15 hari, mulai Senin (31/5) besok. Demi menekan laju penyebaran Covid.

Info ini disampaikan suratkabar pemerintah, Tuoi Tre, Minggu (31/5).

"Semua acara publik yang melibatkan lebih dari 10 orang, dilarang di seluruh kota. Namun, saat ini, pemerintah kota sedang mempertimbangkan untuk menurunkan jumlah maksimal orang yang diperkenankan hadir dalam acara, menjadi lima," demikian diberitakan Tuoi Tre,  seperti dikutip Reuters, Minggu (31/5).

Baca juga : Wamenag Ajak Pemuda Kristen Ikut Perkuat Moderasi Beragama

Untuk sementara, semua warga di distrik Go Vap tidak diperkenankan keluar, jika tidak ada keperluan darurat.

Awal pekan ini, kota Ho Chi Minh telah menutup toko dan restoran, sebagai bagian dari upaya pengetatan prokes.

Mutasi Hybrid Terdeteksi

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Fokus Sediakan Sembako Harga Stabil

Sabtu (29/5) kemarin, Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengumumkan, negaranya telah mendeteksi kehadiran varian baru, yang merupakan mutasi hybrid atau gabungan mutasi antara varian India dan varian Inggris.

"Berdasarkan hasil genome sequencing, kami menemukan fakta adanya varian baru yang merupakan gabungan antara India dan Inggris," kata Nguyen Thanh Long seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (29/5).

"Secara lebih spesifik, ini adalah varian India dengan berbagai mutasi, yang aslinya berasal dari varian Inggris," imbuhnya.

Baca juga : Cegah Corona, Pelindo IV Perketat Prokes Di Pelabuhan

Sejauh ini, Vietnam telah melaporkan kemunculan 7 varian virus. Yakni B1222, B1619, D614G, B117 (varian Inggris), B1351, A231, dan B16172 (varian India).

Berdasarkan data Johns Hopkins University Coronavirus Resources Center, total kasus positif di Vietnam kini mencapai angka 6.908 dengan 47 angka kematian.

Negara berpenduduk 97,6 juta jiwa itu telah mendaftarkan 1.037.867 dosis, dalam program vaksinasi mereka. Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin penuh, berjumlah 28.961 atau 0,03 persen dari total populasi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.