Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muncul Demo Tandingan Dukung Taliban

Bawa Bendera Dan Poster 300 Wanita Turun Ke Jalan

Senin, 13 September 2021 06:20 WIB
Ratusan wanita Afghanistan menggelar aksi sambil dikawal petempur Taliban yang menenteng senjata (Foto: AFP/AAMIR QURESHI)
Ratusan wanita Afghanistan menggelar aksi sambil dikawal petempur Taliban yang menenteng senjata (Foto: AFP/AAMIR QURESHI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan wanita berpakaian serba hitam turun ke jalan sambil membawa benderaTaliban, Sabtu (11/9) siang waktu setempat. Aksi ini merupakan tandingan dari demo tolak Taliban yang dilakukan ratusan perempuan, pekan lalu.

Para wanita ini mengenakan burqa atau kain penutup wa­jah selama melakukan unjuk rasa di sepanjang jalan utama Kabul. Mereka membela se­jumlah kebijakan Pemerintah Taliban, yang disebut Emirat Islam Afghanistan.

Diberitakan New York Post, kemarin, sebelum turun ke jalanan, ratusan wanita Afghanistan itu duduk di ruang kuliah Universitas Shaheed Rabbani di Kabul.

Baca juga : Nggak Ngajuin Banding, Juliari Bakal Segera Dijebloskan KPK Ke Bui

Ada sekitar 300 wanita di ruangan itu. Mereka tampak melambaikan bendera Taliban sambil mendengarkan pem­bicara. Pihak penyelenggara menyebut, para perempuan itu merupakan mahasiswa.

Bendera Taliban berukuran besar menghiasi podium. Bendera itu berwarna putih dengan huruf bertuliskan kalimat Syahadat, Laa ilaaha illallah, Muhammadurrasuulallah (tiada Tuhan selain Allah, Muhammad

 Rasul Allah). Disebut sebagai Al-Liwa. Bendera tersebut sama dengan yang digunakan Nabi Muhammad SAW pada masa awal berdirinya Islam.

Baca juga : Oknum Taruna Singgung Pangkat Tamtama, Direktur Poltekpel Minta Maaf Ke Jajaran TNI

Para pembicara wanita itu mengkritik kelompok perem­puan Afghanistan yang pekan lalu menggelar aksi menentang Taliban.

“Kami menentang klaim yang menyebut bahwa mereka adalah wakil kaum perempuan,” cetus pembicara itu.

“Apakah kebebasan yang diinginkan itu seperti yang di­lakukan pemerintahan terakhir? Bukan, itu bukan kebebasan. Pemerintahan terakhir menyalahgunakan wanita. Mereka merekrut wanita hanya karena kecantikannya,” tuding pembi­cara itu lagi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.