Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - YouTube akan memblokir semua konten antivaksin di situs berbagi video tersebut. Ini adalah langkah lanjutan YouTube, setelah sebelumnya melarang informasi palsu tentang vaksin Covid-19 di dalam konten.
Seperti dikutip Antara dari Reuters, Kamis (30/9), contoh konten yang tidak akan diizinkan YouTube termasuk klaim bahwa vaksin flu menyebabkan infertilitas alias mandul. Selain itu, YouTube juga melarang konten yang menyebut bahwa suntikan vaksin measles, mumps, dan rubella (MMR) yang melindungi dari campak, gondok, dan rubella, dapat menyebabkan autisme.
YouTube juga melarang saluran yang terkait dengan beberapa aktivis antivaksin terkemuka termasuk Robert F Kennedy Jr dan Joseph Mercola. Langkah tersebut dilakukan ketika YouTube dan perusahaan teknologi besar lainnya seperti Facebook dan Twitter menuai kritik karena kebijakan mereka dianggap tak cukup untuk menghentikan penyebaran informasi kesehatan palsu.
Pada Selasa (28/9), saluran berbahasa Jerman yang didukung Rusia dihapus oleh YouTube karena dianggap telah melanggar kebijakan tentang informasi yang salah terhadap Covid-19. Rusia marah dengan hal ini, dan langkah tersebut merupakan agresi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam akan memblokir YouTube. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya