Dark/Light Mode

Partai Koalisi Pemerintah Menang Pemilu

Oposisi Australia Jantan Ngaku Kalah, Di Sini...?

Senin, 20 Mei 2019 05:16 WIB
Perdana Menteri Scott Morrison bersama istri dan kedua putrinya saat merayakan kemenangan di markas 
Partai Libera. (Foto : AP photo).
Perdana Menteri Scott Morrison bersama istri dan kedua putrinya saat merayakan kemenangan di markas Partai Libera. (Foto : AP photo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai koalisi pemerintah kembali mendominasi perolehan kursi di Parlemen Australia usai unggul dalam pemilu yang digelar Sabtu (18/5).

Bill Shorten, Ketua Partai Buruh yang juga pimpinan oposisi, langsung ngaku kalah dan memberi selamat ke lawannya. Tindakan Shorten ini beda banget dengan oposisi negeri kita ya?

Berdasarkan hitung cepat, Partai Liberal mendapat 74-76 kursi, sedang Partai Buruh hanya mendapat 66 kursi. Hasil perhitungan resmi sendiri baru diumumkan beberapa pekan lagi.

Sekalipun begitu, Bill Shorten dengan sportif mengakui kekalahan. Dia mengaku sudah menelepon PM Scott Morrison untuk mengucapkan selamat.

Baca juga : Satgas Diminta Dalami Dugaan Keterlibatan Ratu Tisha dalam Match Fixing

Dia juga memutuskan mundur dari posisinya sebagai Ketua Partai Buruh karena gagal memenangkan partainya. “Sudah jelas (Partai) Buruh tidak dapat membentuk pemerintahan selanjutnya,” ujar Shorten kepada para anggota partainya, dikutip dari laman BBC, kemarin.

PM Morrison mengakui sudah berkomunikasi dengan Shorten dan berterima kasih atas ucapan selamat dari penantangnya itu. Menurutnya, kemenangan partainya ini didapat dari dukungan “mayoritas senyap” warga Australia. Selama masa kampanye mereka cenderung diam.

“Kemenangan ini bisa didapat atas dukungan dari para warga Australia yang bekerja keras pada setiap harinya. Mereka memiliki mimpi dan aspirasi untuk mendapatkan pekerjaan, untuk memulai bisnis dan lainnya,” ungkap PM Morrison.

“Mereka juga bekerja keras untuk dapat memulai sebuah keluarga, membeli rumah, dan bekerja keras. Mereka semua adalah warga Australia yang telah meraih kemenangan luar biasa malam ini,” sambungnya.

Baca juga : Wakil Ketua DPD: Pemerintah Kurang Sosialisasi Program Optimalisasi Danau Rawa Pening

Dengan hasil hitung cepat yang telah berjalan 70 persen ini, memberikan mandat baru bagi Morrison yang baru berkuasa selama 9 bulan setelah menggantikan pendahulunya Malcolm Turnbull yang digulingkan kudeta internal partai.

Kemenangan Morrison terbilang mengejutkan lantaran berbeda jauh dengan jajak pendapat sebelum pemilu berlangsung. Dikutip Sydney Morning Herald, Morrison mematahkan prediksi seluruh lembaga survei yang menyebut pemerintahannya bakal mengalami kekalahan.

Pemimpin oposisi Partai Buruh Bill Shorten sebelumnya sudah digadang-gadang bakal menjadi perdana menteri ke-31 Australia. Bagaimana tidak, Partai Buruh selalu memimpin jajak pendapat selama tiga tahun sejak pemilu terakhir pada Juli 2016. Sekitar 16-17 juta warga Australia diperkirakan ikut berpartisipasi dalam pemilu yang berlangsung kemarin.

Komisi Pemilihan Umum Australia (AEC) membuka sekitar 7.000 tempat pemungutan suara di seluruh negeri dalam pemilu kali ini.

Baca juga : Maunya Hasto, Golkar Dan PKB Mampu Kalahkan Gerindra

Jajak pendapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi, biaya hidup, lingkungan hidup, dan pelayanan kesehatan menjadi fokus utama sebagin besar pemilih di Negeri Kanguru dalam pemilu kali ini. Sementara, pemilih muda cenderung lebih mengedepankan isu perubahan iklim dan minimnya tempat tinggal seperti perumahan dengan biaya terjangkau.

Australia menggelar pemilu setiap tiga tahun sekali. Namun sejak 2007, belum ada satu PM Australia yang berhasil menyelesaikan masa jabatan secara penuh. [BBC/AP/DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.