Dark/Light Mode

Cium Ada Kecurangan Pemilu

Rachmawati Ditantang Buka Saja, Laporkan...!

Senin, 11 Maret 2019 12:40 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri. (Foto : Istimewa).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Klaim bakal adanya kecurangan dalam pemilu serentak 2019 terus disuarakan tim pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Kemarin, giliran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri yang mengucapkan hal ini.

Saudara kandung Megawati Soekarnoputri ini mendengar ada desain kecurangan yang dibuat terstruktur, sistematis, dan masif di Pilpres 2019.

Rachmawati mengungkapkan hal itu saat menghadiri apel akbar dan pembekalan caleg koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga di GOR Maulana Yusuf Serang, Banten. “Oleh karena itu harus waspada,” kata Rachmawati.

Dia pun berpesan kepada seluruh relawan dan tim pemenangan jangan sampai lengah untuk mengawasi ada kecurangan.

“Tanggal 17 April tanggal sakral, harus memenangkan Indonesia adil makmur bersama Prabowo-Sandi,” katanya.

Ia mengatakan, tahun-tahun ini adalah tahun yang berbahaya. Ada pengangguran, kemiskinan, pembodohan. “2019 waktu penentuan,” tegasnya.

Baca juga : Menteri Keuangan Jenguk Bu Ani Di Singapura

Pernyataan Rachmawati yang menuding ada kecurangan di pemilu nanti langsung ditanggapi dingin warganet. Di kolom komentar detik.com, netizen justru membully, mengkritik dan menyindir Rachmawati.

Agung Sediatmojo Dr. Span salah satu yang mengkritik keras Rachmawati. Kata dia, waktu pencoblosan belum dilaksanakan tetapi sudah menuding ada kecurangan. “Tanda-tanda setresss karena tau susah menang,” sindirnya.

Sama, Thomas Ariesmatea mengatakan, sebagai seorang elite partai seharusnya Rachmawati memberikan pandangan yang mencerahkan. Bukan malah menebar ketakutan.

“Nyolok aja belom malah teriak ada kecurangan...?” kritiknya, kemudian ditimpali oleh Sunarmo. “Pemilu aja belum sudah ngomong kecurangan di TPS. Cari pembenaran kalau kalah.. Kayak sales ga capai target.”

Sindiran juga diutarakan oleh Gatotpriono. Kata dia, pemilu belum mulai kok bisa bilang ada kecurangan. “Nuduhnya kecepetan tuh,” sindirnya dikuatkan oleh Detik34567.

Garuda Jaya Perkasa mencurigai apa yang dilakukan Rachmawati adalah upaya untuk mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu. Dia bilang, salah satu ciri-ciri orang yang suka melakukan kecurangan adalah orang yang suka fitnah pihak lain curang, seperti istilah “maling teriak maling.”

Baca juga : Pakistan Tunda Kepulangan Pilot India Yang Disekap

Ahmad Purwanto lebih pedas lagi mengomentari pernyataan Rachmawati. Katanya, perilaku yang ada di 02 hanya mencari alasan ketika kalah. “Ancang-ancang dan buat ngeles kalau kalah ya mbak.” 

Lanjut, Theblues19 menuturkan, psikologis orang yang sedang tertekan atau mengalami kekalahan akan membuat berbagai alasan untuk menguatkan argumentasinya. “Makanya ketika sudah tahu pasti kalah dan ingin bikin rusuh, maka pasti akan menuduh yang bukanbukan,” katanya, diamini oleh Agus Sugiri. “Iya, kelompok 02 curigaaaaaa aja.”

Dugaan Handy.ong mengapa Rachmawati mengumbar adanya kecurangan karena sudah tahu kalau jagoannya mau kalah, makanya bilang ada kecurangan. “Nanti pas memang kalah, betul berkoar-koarlah bilang ada kecurangan. Modussss,” katanya.

Dilanjutkan Taufiq, dalam setiap pertarungan pihak yang kalah akan selalu mencari kambing hitam sehingga ketika kekalahan itu terwujud, langsung menganggap ada yang bermain.

“Mau kalah sudah siap-siap cari alasan supaya kalau kalah dapat alasan. Seolah-olah dizolimi. Tidak heran dengan pola berpikirnya seperti itu,” tudingnya.

Hendra Ananta menganjurkan kepada Rachmawati untuk melaporkan jika memang ada buktinya. Tapi, bukannya melapor justru menggelar orasi. Semakin orasi-orasi seperti ini tanpa ada bukti yang kuat semakin ditinggalkan rakyat.

Baca juga : Wiranto: Jangan Salah Pilih Pemimpin

“Bukannya mekanisme di KPU sudah disepakati semua partai. Kalau memang ada sistem yang anda curigai, buatlah sistem kontrol yang lebih baik dan bicarakan dengan KPU dan semua partai,” sarannya. 

Simple mind menyampaikan saran serupa. “Saran saya sih mendingan langsung bikin tim pencari fakta. Kalau memang sudah terbukti dengan sahih buka ke publik dan bawa bukti itu ke KPU. Selesai. Jangan cuma koar-koar dengan modal dengar dari ini atau dari itu. Ini malah membuat suasana jadi makin gaduh. Atau mungkin ini sudah persiapan dari awal. 

Kalo nanti kalah tinggal bilang ada kecurangan ini lah itu lah. Ibarat pertandingan pasti ada menang dan kalah. Jadi silakan persiapankan point plus masing masing kontestan jangan malah main curiga curigaan. Nanti nya malah jadi fitnah.”

Nico_nicholas termasuk yang sepakat dengan pernyataan Rachmawati. Menurut dia, setiap pemilihan pasti ada kecurangan, apalagi pemilihan presiden.

Dia pun mengajak kepada semua pihak untuk melakukan pengawasan agar tidak ada kecurangan. “Kami masyarakat juga gak mau ada kecurangan, biar fair demokrasi berjalan, mari kita awasi bersama-sama,” dia mengajak.

Ajakan serupa dituliskan oleh Titus Pullo. Ia menuturkan, di setiap pemilu sangat rawan kecurangan. “Makanya, mari kawal bersama demokrasi berazaz LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia), dari awal pengadaan, pengiriman, pencoblosan, penghitungan, rekapitulasi,” tandasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.