Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gempa M6,1 Guncang Tokyo, Tak Berpotensi Tsunami

Kamis, 7 Oktober 2021 23:20 WIB
Peta lokasi gempa Tokyo, Kamis (7/10). (Foto: USGS)
Peta lokasi gempa Tokyo, Kamis (7/10). (Foto: USGS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang ibu kota Jepang, Tokyo dan daerah sekitarnya pada Kamis (7/10) pukul 22.41 waktu setempat.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) meyakini, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Informasi awal JMA menyebut, pusat gempa berada di prefektur Chiba, timur Tokyo, dengan kedalaman 80 km.

Gempa itu membuat bangunan bergoyang. Peringatan darurat pun menggelegar dari telepon penduduk setempat, memberi mereka waktu untuk berlindung.

Baca juga : Kemenag Gandeng Tokoh Agama Cegah Tuberkulosis

Sementara Survei Geologi AS (USGS) menyebutkan, gempa tersebut bermagnitudo 5,9 magnitudo, dengan kedalaman 61 km.

Beberapa layanan kereta cepat dan kereta api lokal pun dihentikan, sebagai tindakan pencegahan setelah gempa tersebut.

Media lokal melaporkan dari lokasi di dalam dan sekitar Tokyo, tidak ada dampak serius dari gempa tersebut. Pemeriksaan juga dilakukan di pembangkit nuklir regional, dan tidak ditemukan adanya abnormalitas.

Tokyo Electric Power Corporation melaporkan, 250 kasus pemadaman listrik terjadi di Tokyo. NHK mengatakan, 4 orang menderita luka-luka di Chiba. Sebuah bangunan dua lantai di prefektur Saitama yang berdekatan, terbakar. Selain itu, penyiar swasta TBS melaporkan insiden pipa air meledak di Tokyo.

Baca juga : Perpanjang Diskon Pajak 100 Persen Diyakini Dongkrak Ekonomi

Gempa itu relatif kuat dibandingkan dengan gempa baru-baru ini di Tokyo. Asal tahu saja, sebagian besar wilayah Jepang, secara teratur mengalami aktivitas seismik.

NHK menuturkan, Perdana Menteri baru Fumio Kishida bergegas kembali ke kantornya. Kepada wartawan, Fumio mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan satuan tugas untuk memastikan situasi terbaru. Berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk menyelamatkan para korban bencana, dan untuk memberikan informasi kepada publik dengan cepat.

Lewat akun Twiter-nya, Kishida men-tweet: "Ambil tindakan untuk melindungi hidup Anda, sambil mengkonfirmasi informasi terbaru".

Jepang berada di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Baca juga : Gempa M5,4 Goyang Boalemo Gorontalo, Getaran Terasa Hingga Manado

Pekan lalu, gempa berkekuatan 6,1 melanda pantai barat laut Jepang  Namun, gempa tersebut jtga tidak menyebabkan kerusakan. Negara ini sering dilanda gempa, dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat, untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat.

Namun, kenangan buruk itu tetap dihantui oleh memori gempa bawah laut 11 Maret 2011 berkekuatan 9 skala Richter, yang memicu tsunami mematikan dan mengakibatkan kecelakaan nuklir Fukushima.

Tsunami tersebut menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang. Peristiwa itu memicu krisis nuklir terburuk di dunia, sejak Chernobyl seperempat abad sebelumnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :