Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menlu Malaysia Bantah Tergantung Ke Negeri Tirai Bambu

Pakai Produk China Bukan Berarti Condong Ke Beijing

Kamis, 21 Oktober 2021 06:20 WIB
Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah. (Foto: Bernama).
Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah. (Foto: Bernama).

RM.id  Rakyat Merdeka - Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara bertetangga yang memiliki kerja sama dengan China di banyak sektor. Selain itu, banyak juga produk buatan China yang dipakai di kedua negara serumpun itu.

Menurut Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, semua hal tersebut membuat kedua negara terlihat sangat tergantung dengan Negeri Tirai Bambu itu. Namun ia memban­tah pemikiran demikian.

“Bukan begitu. Kedua negara kita kan berteman dengan banyak negara, termasuk China. Kalau kita memakai produk China, seperti Huawei atau merk lainnya, bukan berarti kita con­dong ke sana,” ujar Saifuddin, dalam diskusi virtual bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), kemarin.

Baca juga : Pesan Sandi Ke Generasi Milenial: Pakai Medsos Untuk Ciptakan Hal Bermanfaat

Dia menekankan, Malaysia dengan China bekerja sama berdasarkan kesepakatan yang baik, tanpa mempengaruhi politik dalam negeri negara satu sama lain. Demikian juga jika Malaysia bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS). “Kita bekerja sama dengan semua teman. Tidak hanya dengan satu negara saja,” te­gas mantan Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia itu.

Saifuddin melanjutkan, baik Malaysia dan Indonesia berupaya memperkuat Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menghadapi tantangan global. Menurut poli­tikus partai Pribumi Bersatu itu, untuk memperkokoh ASEAN, bisa diawali dengan memperkuat hubungan bilateral antara Ma­laysia dan Indonesia.

“Hubungan Indonesia dengan Malaysia yang istimewa ini bisa membantu memperkokoh ASE­AN dalam banyak hal, walau masih banyak ketinggalan dari Uni Eropa,” terang Saifuddin.

Baca juga : Mantan Menteri Portugal: Islam Bagian Dari Eropa Bukan Dari Luar

Tapi, menurutnya, dibanding negara-negara persekutuan wilayah-wilayah lain, ASEAN pu­nya banyak kekuatan. “Malahan, saya merasakan, kita di ASEAN ini masih mempunyai ruang yang luas untuk memperbaiki diri,” tuturnya.

Ia menekankan, Malaysia-Indonesia bisa memainkan peran yang lebih besar. Contohnya po­litical security, kerja sama antara Malaysia dan Indonesia senada dalam mempertahankan the ASEAN outlook on Indopacific.

“Kita harus berikan kredit ke­pada Indonesia, Indonesia yang memimpin on the concept of the ASEAN outlook on Indopacific,” tutupnya.

Baca juga : Unboxing Tiongkok, Buku Menyibak Negeri Tirai Bambu Dari Perspektif Indonesia

Acara ini dibuka oleh FPCI Senior Fellow yang juga mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (2002-2005), Soemadi Brotodinigrat, dan dimoderatori oleh pendiri dan Ketua FPCI, Dino Patti Djalal. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.