Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemlu Kenalkan Kopi Nusantara Bagi Diplomat RI

Selasa, 9 November 2021 09:59 WIB
Acara pengenalan Kopi Nusantara untuk 62 orang peserta Sekdilu Angkatan ke-42, pada Senin (8/11). (Foto: Kemlu).
Acara pengenalan Kopi Nusantara untuk 62 orang peserta Sekdilu Angkatan ke-42, pada Senin (8/11). (Foto: Kemlu).

RM.id  Rakyat Merdeka - Bertempat di Pusdiklat Kemlu, Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu), Lintang P. Wibawa meresmikan acara bertema “Pengenalan Kopi Nusantara” untuk 62 orang peserta Sekdilu Angkatan ke-42, pada Senin (8/11).

Untuk pertama kalinya kegiatan pendidikan kopi untuk para diplomat ini diselenggarakan dalam bentuk pengenalan kopi secara teori dilanjutkan dengan praktik.

Kegiatan coffee tasting dilakukan di Pusdiklat dan beberapa Cafe, yaitu Tanamera Cafe dan Noozkav Kafe.

Pada sesi pertama, para peserta yang sudah terbagi ke dalam 6 kelompok masing-masing menyampaikan 6 presentasi selama 7 menit tentang: sejarah dan latar belakang kopi di Indonesia, kopi spesialti, indikasi geografis, para pemangku kepentingan spesialti kopi, produksi kopi dari A sampai Z, serta perdagangan kopi dunia.

Baca juga : Meriahkan Libur Nataru Dengan Di Rumah Saja

Dalam program pengenalan kopi tersebut beberapa duta besar telah diundang sebagai penanggap dan melakukan sharing informasi kepada para siswa Sekdilu.

Mereka adalah Dubes/Diplomat Ahli Utama Prayono Atiyanto, Dubes Djumantoro Purbo dan Dubes Bagas Hapsoro. Kesemuanya telah memberikan tanggapan positif dan feedback kepada para siswa Sekdilu Angkatan 42 tersebut.

 

 

Baca juga : Sekjen PKB Terjunkan Tim Bantu Korban Banjir Di Batu

”Usai presentasi dari keenam kelompok tersebut, kami berharap semua peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya kepada para pakar dan mendapatkan masukan untuk meningkatkan pemahaman mereka”, ujar Direktur Sekdilu Lintang P. Wibawa, Senin (8/11).

Kemlu juga mengundang enam pemerhati dan produsen kopi untuk melengkapi pemahaman peserta tentang tantangan dan peluang promosi Kopi Nusantara.

Mereka adalah Daroe Handojo (Noozkav Kopi Indonesia), Yugian Leonardy (Gravfarm Indonesia), Suryono Bagus Tani (ALKO Sumatra Kopi), Adi W. Taroepratjeka (Coffee Lab) dan Renata Bukvić-Letica (Tanamera Coffee).

Sebelum dilakukan praktek peracikan kopi dan coffee tasting tersebut, semua peserta telah melakukan test PCR dan antigen. Semua digelar sesuai protokol kesehatan.

Baca juga : Kelangkaan Pekerja Di Negara Maju Jadi Peluang Buat PMI

Pada sesi kedua ini para peserta dibagi ke dalam 4 kelompok untuk melakukan praktek singkat sebagai barista dan mencoba beberapa jenis kopi nusantara (coffee tasting).

Dalam kerja praktik tersebut diberikan pengenalan tentang coffee tasting khusus kopi spesialti Indonesia. Khusus di Tanamera pelajaran tentang Coffee Tasting diberikan oleh Jason Park, Direktur Tanamera yang juga merupakan Arabika Q Grader.

Coffee cupping menurut Jason ditujukan untuk memperkenalkan speciality coffee Indonesia yang banyak dijumpai di Sumatera, Jawa, Kintamani Bali, Toraja, dan lain sebagainya. Biji kopi hanya bisa dikategorikan sebagai speciality coffee bila memperoleh nilai (grade) 80 atau lebih di skala 100-poin coffee review.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.