Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Serial Diskusi FPCI: Menuju Masyarakat Ekonomi Sirkular

Belajar Ngurusin Sampah Berkelanjutan Ala Korsel

Sabtu, 16 Oktober 2021 09:09 WIB
Serial Diskusi FPCI: Menuju Masyarakat Ekonomi Sirkular Belajar Ngurusin Sampah Berkelanjutan Ala Korsel

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai negara maju, Korea Selatan (Korsel) saat ini menghabisan tak kurang dari 503,3 miliar dolar AS untuk total biaya impornya. Hampir 95 persen dari seluruh energi dan bahan bakunya pun merupakan barang impor. Sayangnya, hingga 2019, 65 persen penggunaan energi masih bergantung pada bahan bakar fosil.

Sementara, jumlah sampah di Korea juga meningkat, dari 346.669 ton per hari pada 2007 menjadi 497.238 ton perhari pada 2018. Terutama pada sampah konstruksi dan industri.

Baca juga : Perubahan Iklim Sudah Jadi Krisis, Saatnya Aksi Bersama

Hal ini diungkap Dr. Seung-Whee Rhee, Profesor di Departemen Teknik Lingkungan (Environmental Engineering), Kyonggi University, Korsel, pada Workshop “Sustainable Waste Management towards Circular Economy Society in Korea” (“Pengelolaan Sampah Berkelanjutan menuju Masyarakat Ekonomi Sirkular di Korea”), Jumat (15/10/2021) siang.

Workshop ini digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), bekerjasama dengan Korea Foundation Jakarta.

Baca juga : Tinjau Pasar Badung, Mendag Ingin Masyarakat Aman Dan Nyaman Berbelanja

FPCI adalah organisasi politik luar negeri non partisan, non politik dan independen, yang didirikan untuk membahas dan memperkenalkan isu-isu hubungan internasional kepada banyak pihak terkait di Indonesia, seperti diplomat, duta besar, pejabat pemerintah, akademisi, peneliti, bisnis, media, dosen, think tank, mahasiswa dan media.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.