Dark/Light Mode

Serial Diskusi FPCI: Menuju Masyarakat Ekonomi Sirkular

Belajar Ngurusin Sampah Berkelanjutan Ala Korsel

Sabtu, 16 Oktober 2021 09:09 WIB
Serial Diskusi FPCI: Menuju Masyarakat Ekonomi Sirkular Belajar Ngurusin Sampah Berkelanjutan Ala Korsel

 Sebelumnya 
Didirikan pada 2014 oleh Dr. Dino Patti Djalal (Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat periode Agustus 2010 hingga 17 September 2013 dan Wakil Menteri Luar Negeri hingga Juli hingga Oktober 2014), juga dikutip dari laman resminya, FPCI dibentuk untuk mengembangkan internasionalisme Indonesia, agar lebih mengakar di seluruh nusantara dan memproyeksikan dirinya ke seluruh dunia.

Secara global, lanjut Rhee, isu terpenting di bidang pengelolaan sampah dan sirkulasi sumber daya di Korsel, adalah Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular (Circular Economy) yang menyertai netralitas karbon.

Ekonomi sirkular atau kadang disebut sirkularitas, adalah model produksi dan konsumsi, yang berupaya berbagi, menyewakan, menggunakan kembali, memperbaiki, memperbarui, dan mendaur ulang bahan dan produk yang ada selama mungkin.

Tujuannya, demi mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, limbah dan polusi. Ini dianggap kebalikan dari ekonomi linier tradisional.

Baca juga : Perubahan Iklim Sudah Jadi Krisis, Saatnya Aksi Bersama

Di Korsel, terang Rhee, kerangka kerja tentang sirkulasi sumber daya, diberlakukan untuk mempromosikan daur ulang mulai 2018. “Menuju masyarakat Ekonomi Sirkular, praktik berkelanjutan berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), menjadi isu utama di bidang pengelolaan sampah,” jelas doktor alumni Departemen Teknik Kimia, Louisiana State University Amerika Serikat pada 1991 ini.

Secara sederhana, Rhee menerangkan, konsep Ekonomi Sirkular ini melingkupi produksi (production), penggunaan (use) dan daur ulang (recycle). Sejak tahapan produksi, jelasnya, harus memprioritaskan sumber daya regeneratif. Selain itu, juga memikirkan kembali model bisnisnya. Seperti didesain untuk masa depan dan menggabungkan teknologi digital.

Kemudian dari sisi penggunaannya, juga diarahkan agar produk tersebut nantinya bisa digunakan kembali (reuse dan recycle). Pada tahap reuse-pun, juga diupayakan mempertahankan dan memperluas apa yang sudah dibuat.

Paska penggunaan (use), tahap berikutnya adalah memasuki daur ulang (recycle). Namun tak berhenti di sini, selain komponen yang memang tak bisa lagi digunakan sehingga mesti dibuang, komponen lainnya juga setelah dipilah, ada yang kembali bisa dimanfaatkan untuk diproduksi kembali.

Baca juga : Tinjau Pasar Badung, Mendag Ingin Masyarakat Aman Dan Nyaman Berbelanja

Termasuk saat menjadi sampah pun, tetap mesti digunakan sampah sebagai sumber daya.

Lebih jauh, Anggota Dewan Nasional Kementerian Lingkungan Korsel ini menjelaskan tujuh elemen kunci dari Ekonomi Sirkular. Pertama, desain untuk masa depan, yaitu menggunakan bahan yang tepat, dirancang untuk masa pakai yang sesuai dan untuk penggunaan yang lebih lama di masa depan.

Kedua, menggabungkan teknologi digital. Yakni dengan melacak dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, juga memperkuat koneksi antara pelaku rantai pasokan melalui platform online digital.

Ketiga, mempertahankan dan memperluas produk yang sudah dibuat. Maksudnya, sementara sumber daya sedang digunakan, juga dipertahankan, diperbaiki, dan ditingkatkan. Hal ini demi memaksimalkan masa pakainya. Juga karena produk tersebut masih bisa digunakan lagi melalui strategi penarikan kembali jika berlaku.

Baca juga : Mendag Ingin Masyarakat Aman Dan Nyaman Berbelanja

Keempat, memprioritaskan sumber daya regeneratif. Yakni memastikan sumber daya yang terbarukan, dapat digunakan kembali, tidak beracun digunakan sebagai bahan dan energi dengan cara yang efisien.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.