Dark/Light Mode

Elektabilitas Selalu Teratas, Putri Duterte Malah Ngelamar Posisi Cawapres

Sabtu, 13 November 2021 20:45 WIB
Sara Duterte  (kanan) memberikan tanda hormat kepada ayahnya, Rodrigo Duterte. (Foto: Instagram)
Sara Duterte (kanan) memberikan tanda hormat kepada ayahnya, Rodrigo Duterte. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sara Duterte, putri tertua Presiden Filipina Rodrigo Duterte akhirnya mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden dalam Pemilu 2022.

Kepastian ini mematahkan spekulasi yang berkembang selama berbulan-bulan, soal partisipasinya di Pilpres Filipina tahun depan.

Sebelumnya, wanita kelahiran 31 Mei 1978 itu digadang-gadang menggantikan ayahnya, yang tak dapat mencalonkan diri lagi sebagai Presiden karena terganjal konstitusi. 

Aturan di Filipina menyebut, seseorang yang telah menjabat 2 periode masa jabatan Presiden, tidak dapat mencalonkan diri kembali untuk posisi yang sama.

Baca juga : Daniella Semaan Selalu Jadi Pusat Perhatian laki-laki

Sara yang kini menjabat Wali Kota Davao, selalu meraih elektabilitas tertinggi dalam setiap jajak pendapat kandidat Presiden di sepanjang tahun ini.

Sara kini tercatat sebagai anggota partai politik baru, Lakas-CMD, yang diketuai mantan Presiden Gloria Arroyo, menggantikan kandidat lain yang mundur.

Tak lama setelah mengajukan pencalonannya, dia terpilih sebagai calon Wakil Presiden Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos, yang mencalonkan diri sebagai presiden.

Di Filipina, Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara terpisah.

Baca juga : Muhadjir Minta Bantuan Polisi Dan Dishub

Selain Ferdinand Marcos Jr, calon presiden lainnya adalah mantan Juara Tinju Manny Pacquiao, Wakil Presiden Leni Robredo, Wali Kota Manila Francisco Domagoso, Senator Panfilo Lacson, dan mantan Kepala Polisi Ronald dela Rosa.

Duterte, seorang tokoh kuat yang kontroversial, berkuasa sejak tahun 2016. Di masa kepemimpinannya, Duterte berjanji menekan angka kriminalitas dan kejahatan narkoba di negara itu.

Namun, para kritikus mengatakan, selama 5 tahun berkuasa, Duterte telah mendorong polisi untuk melakukan ribuan pembunuhan di luar proses hukum terhadap tersangka. Aksi ini disebutnya perang melawan narkoba.

Pengadilan Kriminal Internasional telah menyerukan penyelidikan resmi atas ribuan pembunuhan yang terjadi selama masa itu.

Baca juga : Ditanya Soal Elektabilitas, Ganjar Malah Jawab Anggrek

Duterte awalnya mengaku siap jadi Wakil Presiden. Tapi, bulan lalu, ia berubah pikiran dan mengumumkan pengunduran dirinya dari politik.

Namun, BBC menyebut, Duterte akan mengajukan diri sebagai wakil presiden sebelum batas waktu 15 November.

"Kabarnya, dia akan mengajukan sertifikat pencalonannya untuk wakil presiden pada hari Senin," kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Martin Andanar kepada penyiar lokal ABS-CBN.

"Tapi itu masih belum pasti. Itu baru rencana hari ini. Kita tidak tahu, apakah akan berlaku di hari esok atau Senin," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.