Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Desak Reformasi Kerajaan

Ribuan Warga Dan Biksu Thailand Turun Ke Jalan

Selasa, 16 November 2021 06:30 WIB
Demonstran pro-demokrasi melancarkan aksi di bawah foto Raja Maha Vajiralongkorn di Bangkok, Thailand, Agustus 2020. Salah satu demonstran memegang kertas yang mengajak rakyat untuk bangkit. (Foto: Reuters/ Jorge Silva).
Demonstran pro-demokrasi melancarkan aksi di bawah foto Raja Maha Vajiralongkorn di Bangkok, Thailand, Agustus 2020. Salah satu demonstran memegang kertas yang mengajak rakyat untuk bangkit. (Foto: Reuters/ Jorge Silva).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan warga terus turun ke jalan-jalan di Kota Bangkok, menuntut reformasi Kerajaan Thailand.

Raja Negeri Gajah Putih itu, Maha Vajiralongkorn, kembali ke Jerman setelah pengadilan memutuskan tuntutan demonstran itu adalah upaya terselubung untuk menggulingkan monarki. Kepergiannya bisa menjadi tanda, ia menganggap situasi terkendali.

Pengunjuk rasa berdemo di Bangkok pada Minggu (14/11) menentang keputusan pengadilan tinggi, yang menyatakan reformasi sama dengan upaya menggulingkan Kerajaan Thailand. Rabu lalu (10/11), Mahkamah Konstitusi (MK) Thailand mengumumkan, tuntutan mereformasi kerajaan yang santer sejak Agustus 2020, tidak konstitusional, dan dirancang untuk menjatuhkan institusi itu.

Baca juga : Obat Covid, Kabar Baik Dan Tanda Tanya

MK memutuskan, tiga pemimpin demo membuat pidato yang bertujuan menggulingkan monarki. Namun, pengadilan belum menjatuhkan putusan hukuman pidana bagi mereka. Tetapi para pengamat mengatakan, putusan itu bisa mengecilkan ruang yang sudah sempit bagi para aktivis yang berkampanye untuk reformasi monarki.

“Kami tidak ingin menggulingkan negara ini. Reformasi itu untuk membuatnya lebih baik,” teriak pemimpin demo Thailand, Thatchapong Kaedam, ketika para demonstran melambaikan plakat yang mengatakan “reformasi tidak sama dengan penggulingan”.

“Mahkamah Konstitusi sedang merebut kekuasaan dari rakyat,” lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga : Momen Hari Pahlawan, Puan Kenang Sosok Taufiq Kiemas

Para pengunjuk rasa juga menjatuhkan patung hakim Mahkamah Konstitusi dari jembatan, kemudian membakarnya. Sedangkan sekelompok kecil biksu berjubah kuning mengacungkan salam tiga jari untuk demokrasi.

Polisi sempat bentrok dengan beberapa demonstran, menembakkan peluru karet yang mengenai setidaknya satu pengunjuk rasa hingga melukai bagian dada. Pria yang terluka itu dilarikan ke ambulans.

Erawan Emergency Centre Bangkok melaporkan, setidaknya dua orang terluka, tapi tidak ada penjelasan detail terkait tentang kondisi mereka.

Baca juga : KAI Antisipasi Banjir Hingga Longsor Yang Bisa Ganggu Perjalanan Kereta

Sebelumnya, polisi telah memperingatkan para pengunjuk rasa agar tidak berkumpul. Juru Bicara Kepolisian Bangkok, Jirasant Kaewsangake mengatakan, ingin publik fokus menggunakan hak dan kebebasan mereka, tetapi tidak melanggar hukum yang diatur Mahkamah Konstitusi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.