Dark/Light Mode

Obat Covid, Kabar Baik Dan Tanda Tanya

Minggu, 14 November 2021 07:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Merknya terdengar asing. Paxlovid. Tapi, tahun depan, mungkin akan popular. Bisa juga bikin gaduh. Seperti gaduhnya bisnis di tengah pandemi, bisnis PCR misalnya.

Paxlovid adalah nama yang dirancang untuk obat Covid-19. Produsennya, Pfizer, perusahaan farmasi kondang asal Amerika Serikat. Perusahaan yang berbasis di New York itu telah melakukan serangkaian ujicoba. Hasilnya diklaim baik. Efektif.

Baca juga : Mencambuk Oposisi

Obat tersebut diaku terbukti mengurangi risiko rawat inap atau kematian akibat virus hingga 89 persen.

Targetnya, November ini, obat berbentuk pil itu akan diajukan ke BPOM-nya AS, Food and Drug Administration (FDA). Atau, paling telat akhir tahun ini.

Baca juga : Politik Dan Bisnis, Seperti Pacaran

Meski menjual obat, pejabat Pfizer mengingatkan, obat ini bukan pengganti vaksin. Vaksin tetap penting. Tidak bisa diganti obat. “Memilih untuk tidak divaksinasi akan menjadi kesalahan yang tragis,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla mengingatkan.

Kalau lancar, obat akan tersedia paling cepat awal tahun depan. Inggris kabarnya sudah memesan 250.000 dosis.

Baca juga : Bakal Capres Tambah Seru

Tampaknya, obat Covid-19 akan menjadi pengubah cerita, penghenti laju Covid. Sebelumnya, perusahaan besar farmasi lainnya, Merck, juga mengklaim telah mengembangkan obat serupa. Hasilnya, efektif mengobati Covid-19. Merknya: Molnupiravir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.