Dark/Light Mode

Gus Halim: Penuntasan Kemiskinan Ekstrem Butuh Kolaborasi

Jumat, 8 Oktober 2021 11:43 WIB
Wakil Presiden K.H. Maruf Amin didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Kamis (7/10). (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Wakil Presiden K.H. Maruf Amin didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Kamis (7/10). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penuntasan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu fokus program pemerintah. Untuk itu kolaborasi antar kementerian/lembaga maupun pihak ketiga harus terus ditingkatkan.

"Kami terus meningkatkan komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak baik dengan kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, maupun pihak-pihak swasta untuk bersama-sama mengejar target Presiden Joko Widodo 0 persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.

Hal itu diungkapkannya di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/10).

Baca juga : Mendes PDTT Siapkan Jurus Jitu Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Rakor tersebut dipimpin langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan dihadiri sejumlah menteri. Di antaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, serta Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lima kepala daerah dari di Kabupaten Banyumas, Brebes, Pemalang, Banjarnegara, dan Kebumen.

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengatakan, untuk 2021 pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah difokuskan di Kabupaten Banyumas, Brebes, Pemalang, Banjarnegara, dan Kebumen. Dia optimis, kemiskinan ektrem di lima daerah tersebut bisa tuntas akhir tahun ini.

Baca juga : Mendes PDTT Bahas Penanganan Stunting Di Desa

"Saya telah mengunjungi kelima wilayah tersebut. Saat ini berbagai program pengentasan kemiskinan bakal segera diluncurkan sesuai profiling warga yang membutuhkan berdasarkan data SDGs Desa yang kami miliki," tuturnya.

Gus Halim mengungkapkan, data SDGs Desa ini sangat penting untuk memastikan program pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Serta, sesuai dengan profiling warga desa yang membutuhkan.

Hingga 6 Oktober 2021, sebanyak 44.520 desa atau setara 59 persen yang telah menuntaskan proses pendataan berbasis SDGs Desa. Rukun tetangga yang telah terdata sebanyak 485.280, dengan 30.901.327 kepala keluarga, 92.172.656 jiwa atau 76 persen dari total warga desa.

Baca juga : Gus Halim Paparkan Soal Penanganan Kemiskinan Ekstrem

"Data dikumpulkan oleh 1.575.944 relawan pendataan desa dengan penggunaan dana desa untuk pemutakhiran data SDGs Desa Rp 1.572.553.390.689 atau setara Rp 23 juta per desa," ungkap dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.