Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bertemu Media Secara Virtual
Gus Halim Paparkan Soal Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Rabu, 6 Oktober 2021 17:17 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar memberikan keterangan pers mengenai penanganan kemiskinan ekstrem dan perkembangan terkini yang telah dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) secara virtual, Rabu (6/10).
Halim mengatakan, Kemendes PDTT sedang menyiapkan 35 Kabupaten/Kota di tahun 2021 menjadi pilot project penuntasan kemiskinan ekstrem yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden menargetkan, pada tahun 2024, kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi nol persen, alias tidak ada sama sekali.
Berita Terkait : Mendes Dorong Warga Desa Dapat Vaksin Dosis Kedua
Halim menjelaskan, ada dua kategori warga miskin ekstrem. Pertama, warga miskin ekstrem yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan.
Sementara yang kedua, warga miskin ekstrem yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.
Dalam penanganan warga miskin ekstrem ini, Halim telah membuat empat strategi yakni memupus kemiskinan ekstrim menjadi nol persen. Pertama, dengan pendekatan mikro berbasis desa.
Berita Terkait : Masa Pandemi, Gus Halim Minta Pegawai Kemendes Jadi Role Model
Kedua, subyek penanganan warga berbasis 'satu mama satu alamat' dengan melakukan tindakan berbasis sensus yang menyasar kepada seluruh warga atau keluarga miskin ekstrem.
Selanjutnya ketiga, strategi penanganan penuntasan kemiskinan ekstrem berbasis satuan fase kegiatan dalam satuan wilayah desa.
Dan terakhir, keempat, pelaksanaan dan tindak lanjut penanganan diusulkan melalui Posyandu Kesejahteraan yang dikembangkan di kantong lokasi permukiman warga miskin ekstrem.
Berita Terkait : Ini Kunci Sederhana Penuntasan Kemiskinan Ekstrem
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengatakan, penanganan kemiskinan ekstrem di desa tidak memperdebatkan adanya perbedaan data.
Sebab, hal itu dapat ditangani dengan melakukan konsolidasi langsung ke desa yang menjadi lokus penanganan kemiskinan ekstrem.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya