Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Strategi Kemendes PDTT Tangani Kemiskinan Ekstrim Di Desa

Rabu, 25 Agustus 2021 19:18 WIB
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengikuti Rapat Pleno TNP2K secara daring bersama Wakil Presiden Maruf Amin, di Jakarta, Rabu (25/8). Rapat membahas percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrim. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengikuti Rapat Pleno TNP2K secara daring bersama Wakil Presiden Maruf Amin, di Jakarta, Rabu (25/8). Rapat membahas percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrim. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

 Sebelumnya 
Halim kemudian memaparkan simulasi penanganan dengan contoh Kabupaten Banyumas dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin ekstrim sebanyak 10.718 KK atau 43.946 jiwa di 301 desa, di 23 kecamatan.

Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan desa setara 2.100 Kkal/kapita/hari atau setara Rp 450.185/bulan atau setara Rp 15.006/kapita/hari.

Jika jumlah itu dibagi, maka jumlah rata-ratanya sebanyak 146 jiwa/desa. Gus Halim, sapaan akrabnya, mengungkapkan, Gerakan Asupan Kalori Harian bagi 43.946 jiwa di 301 desa atau 146 jiwa per desa membutuhkan Rp 2.190.876/hari/desa atau setara Rp 65.726.280/bulan/desa.

Baca juga : Tangani Covid-19 Di Desa, Gus Halim Dapat Tawaran Main Film

"Kebutuhan ini dicukupi dengan Gerakan Asupan Kalori Harian oleh warga desa yang berkecukupan, Gerakan gotong royong lainnya, BLT Dana Desa atau PKTD dan bantuan sosial lainnya hingga menyelesaikan asupan kalori ini bukan hal yang rumit karena datanya mikro," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Kemudian, untuk melaksanakan Bedah Rumah tahun 2021 bagi keluarga miskin ekstrim untuk 37 rumah, maka dibutuhkan senilai Rp 370 juta.

Anggaran ini bisa diperoleh dari kolaborasi Dana Desa, APBD dan APBN. Penanganan warga miskin dan miskin ekstrim dilaksanakan posyandu yang disebut dengan Posyandu Kesejahteraan.

Baca juga : Ditanya Anak SD Gimana Supaya Jadi Menteri Yang Baik, Gus Halim Jawab Begini

Dasa pemikirannya posyandu sudah sangat familiar. Jumlah posyandu sebanyak 660.116 posyandu atau rata-rata 9 pos per desa.

Posyandu mengalami pengembangan peran seperti Posyandu Remaja, Posyandu Lansia, Posyandu ODGJ, Posyandu TB Paru, dan lainnya. Tingkat partisipasi masyarakat di posyandu tinggi di 70.086 desa sebesar 93 persen.

"Jika kita selesaikan sekian desa di tingkat kabupaten dan provinsi maka saya yakin target kemiskinan 0 persen di 2024 pasti tercapai," ucap Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Baca juga : Ini Empat Tujuan Pembangunan Desa Menurut Sekjen Kemendes PDTT

Gus Halim mengatakan, Kemendes PDTT telah mengonsolidasikan data kemiskinan ekstrim by name by address di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.