Dark/Light Mode
- Real Madrid Jaga Asa Juara, Villareal Berpeluang Menembus Liga Champions
- Setelah 51 Tahun, Bologna Angkat Trofi Coppa Italia
- Jadi Rebutan, Kakak Pemain Timnas Indonesia Ini Dibanderol Rp1,3 Triliun
- Tumbuh 6,4 Persen, Utang Luar Negeri RI Triwulan I-2025 Rp 7.116 T
- Espanyol Vs Barcelona, Derbi Untuk Sang Juara

RM.id Rakyat Merdeka -
Oleh: Prof. Tjipta Lesmana
Pemerhati Ketahanan Pangan
Tiga minggu terakhir, menurut berita di layar televisi, paling tidak ada 3 pabrik pupuk liar digulung polisi. Fenomena tahun 2017 tampaknya mulai tumbuh kembali. Pada tahun 2017, 2 pabrik pupuk liar di Sukabumi digulung polisi, sekali lagi di kabupaten Bekasi dengan produksi sekitar 3,5 ton pupuk.
Baca juga : Andika Perkasa, Pilihan Tepat Presiden
Kenapa muncul pabrik pupuk liar? Antara lain karena cukup banyak petani yang kesulitan mengaku mendapatkan pupuk subsidi. Alasan lain: harga pupuk liar lebih murah dibandingkan pupuk resmi yang dijual pemerintah.
Beberapa waktu yang lalu, ketika kami diundang RRI untuk bincang-bincang soal pupuk, tidak sedikit petani (entah benar petani atau bukan) yang “berteriak” kesulitan mendapatkan pupuk pemerintah. Hal itu terekam dalam sesi bincang-bincang dengan masyarakat tani.
Baca juga : Memalukan, Silat Lidah PDIP & Demokrat
Tentu gejala ini patut memprihatinkan. Pupuk komoditas vital dalam pertanian. Jika benar ada kelangkaan pupuk di pasar, atau diam-diam membubung harganya, petani akan terpukul. Pada akhirnya, ketahanan pangan bisa terancam. Maka, pemerintah dan segenap stakeholders komoditas pupuk tidak boleh tinggal diam.
Tapi, dewasa ini ada berita yang memprihatinkan lagi mengenai pupuk. Pandemi Covid-19 yang panjang memukul berbagai industri penting di berbagai negara, khususnya Eropa dan RRT. Sejak September yang baru lalu, harga gas di Eropa – pukul rata – mencapai USD 25/MMBTU, harga tertinggi yang sebelumnya belum pernah terjadi. Semua orang tahu, gas adalah bahan baku utama pembuatan pupuk urea, hampir 70%! Kenaikan gas otomatis mengancam kenaikan biaya produksi pupuk.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.