Dark/Light Mode

Memalukan, Silat Lidah PDIP & Demokrat

Minggu, 31 Oktober 2021 07:32 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Oleh: Prof. Tjipta Lesmana
Pengamat
Politik Senior

Baca juga : Komponen Cadangan, Apa Relevansinya? 

Pemilu 2024 masih 3 tahun lagi, tapi situasi politik sudah memanas. Perang mulut antara politisi PDIP dan Partai Demokrat terus bergulir yang secara substansial tidak berarti banyak bagi masyarakat luas. Dari aspek substansi, silat lidah itu tidak ada meaning sama sekali.

Baca juga : Perebutan Singgasana

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto baru saja menyerang kepemimpinan SBY sewaktu menjabat Presiden. Menurut Hasto, selama 10 tahun, SBY rapat-rapat terus, tapi tidak ada keputusan final yang diambil di meja rapat. Tentu, kritik ini omong kosong dan penuh emosional. Begitu banyak kebijakan yang diambil Presiden SBY selama 10 tahun duduk sebagai RI-1; masak diserang tidak pernah ambil keputusan di meja rapat? Atau lamban sekali mengambil keputusan? Apakah Presiden Megawati Soekarnoputri cepat dalam mengambil keputusan pemerintah??!

Baca juga : Kontroversi Raibnya 3 Patung Penumpas G30S

Maka, mantan Wapres Jusuf Kalla yang pernah mendampingi SBY merasa “gerah” membaca kritikan Sekjen PDIP. Menurut JK, pada era SBY banyak keputusan penting diambil dalam rapat, seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126%! Dalam sejarah Indonesia, tidak pernah pemerintah menaikkan harga BBM begitu tinggi tanpa menimbulkan aksi demo di masyarakat, karena kebijakan itu dibarengi dengan pemberian BLT, Bantuan Langsung Tunai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.