Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Begal adalah perilaku paksa untuk merampas harta benda milik orang lain. Dalam operasinya begal biasanya berkelompok dengan memanfaatkan situasi dan kelemahan calon korbannya.
Ibu saya sepulang jualan beras di pasar, pernah dihadang kelompok begal di tengah hutan karet yang sepi. “Bondo” atau “nyawa” gertakan mengagetkan dari kawanan begal yang muncul dari balik gerumbul.
Menjelang Hari Raya Lebaran biasanya para begal lebih ganas dalam mencari mangsanya. Kalau dulu begal hanya sebatas kebutuhan pokok.
Sekarang berkembang lebih luas seiring perkembangn zaman. Data pribadi dibegal dan dijual belikan dengan harga mahal. Berita benar yang dibelokkan menjadi berita tidak benar juga termasuk begal informasi.
Baca juga : Wejangan Begawan Kisowo Sidi
“Hakekat dan manfaat dari ibadah puasa sebetulnya untuk meredam perilaku begal yang brutal Mo,” Celetuk Petruk. Romo Semar tidak serta merta menjawab komentar anaknya Petruk.
Romo Semar sedang berduka atas wafatnya Ibu Ani Yudoyono. Semoga amal ibadah ibu Ani di terima di sisi Nya. Romo Semar juga sedang prihatin dengan maraknya begal–begal politik saat ini.
Semar ingat peristiwa Jamus Kalimasada dibegal oleh maling aguna. Kocap Kacarito, Kerajaan Amarta geger. Jamus Kalimasada yang menjadi dasar kerajaan hilang dibegal oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Dewi Drupadi yang diberi tugas oleh Puntodewa menjaga pusaka Kalimasada kecolongan. Rupanya si begal cerdik untuk mengelabuhi Drupadi. Dewi Mustakaweni anak prabu Niwatakawaca dari kerajaan Himahimantaka merubah wujudnya menjadi sosok Gatotkaca.
Baca juga : Kisruh Pasca Perang Baratayudo
Gatotkaca palsu tersebut seolah diutus oleh Puntodewa untuk mengambil Pusaka Kalimasada untuk dibawa ke Sapta Arga. Puntodewa dan para pandawa sedang gencar–gencarnya membangun infrastruktur di Sapta Arga.
Srikandi yang mendampingi Drupadi tidak begitu saja percaya dengan Gatotkaca palsu. Dewi Srikandi menaruh curiga dengan perilaku Gatotkaca yang lain dari biasanya.
Diam–diam Srikandi mengikuti Gatotkaca gadungan sampai alun–alun kerajaan Amarta. Srikandi melepas panah sakti Ardadadali tepat mengenai dada Gatotkaca.
Gatotkaca jadi–jadian berubah wujud menjadi Dewi Mustakaweni. Alasan Mustakaweni mencuri Jamus Kalimasada sebagai balas dendam atas kematian ayahnya Niwatakawaca oleh Harjuna.
Baca juga : Pilihan Makar dan Makarti Rajamala
“Pusaka Jamus Kalimasada ibarat dasar negara Pancasila. Sebagai dasar negara kalau sampai dibegal oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan hancur negeri ini,” Celetuk Petruk. Betul Tole.
”Ada yang lebih berbahaya lagi, yaitu kalau sampai Jiwa dan Raga kita dibegal,” Papar Semar. Kalau Jiwa kita sudah dibegal, artinya kita tidak bisa lagi mengendalikan hawa nafsu kita. Sedangkan kalau raga kita yang dibegal artinya kita banyak musuh dalam hidup ini.
Ibadah puasa melahirkan perilaku kesalehan sosial dalam bermasyarakat. Dan itulah senjata pamungkas kita untuk menangkal begal–begal jiwa dan raga kita. Oye. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.