Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diplomasi Dewa Wisnu

Senin, 25 Maret 2019 10:27 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kehebatan diplomasi seorang pemimpin dapat menentukan arah dan kebijakan sebuah negara. Menghadapi tantangan global yang semakin rumit dan kompetitif, peran diplomasi  diperlukan untuk menunjukkan eksistensi politik, ekonomi dan budaya di mata internasional.

Ujian bagi kedua capres yang akan bertarung satu bulan lagi. Kepiawaian diplomasi akan menjadi penentu bagi calon pemilih yang belum menentukan pilihannya pada pemilu 17 April mendatang. Diplomasi Jacinda Ardern berhasil meyakinkan konstituen dan dunia internasional dalam menghadapi krisis pembantaian 50 jemaah muslim di Christchurst minggu lalu.  

Baca juga : Ampuhnya Aji Candrabirawa

Kecerdasan Perdana Menteri Selandia Baru tersebut menjadi inspirasi pemimpin dunia bersatu padu mengutuk rasisme dan pencegahan terorisme. “Jadi pemimpin memang harus “Empan papan”, kapan mendengar dan kapan bertindak, tidak nyorowoto,” celetuk Petruk mengomentari pidato Perdana Mentri Jacinda Ardern di saluran TV berita CNN.

Romo Semar tidak tertarik dengan berita-berita luar negeri. Romo Semar justru prihatin dengan pernyataan-pernyataan emosional para capres dan pendukung yang sudah kebablasan. Semar teringat bagaimana Dewa Wisnu menenangkan hati Duryudono dan Puntodewa sebelum mereka bertempur di Kurusetra.

Baca juga : Ambisi Pembangunan Jalan Tol Giyantipura

Kocap kacarito. Sehabis bertapa di Balekambang, Kresna menemui para Pandawa dan Kurawa. Kresna sebagai titisan Dewa Wisnu, yaitu dewanya penjaga perdamaian  berkewajiban untuk menjaga jalannya perang Baratayuda sesuai aturan yang sudah disepakati.

Aturan perang terbesar keempat yaitu perang Baratayuda jaya binangun sudah tercatat rapi dalam kitab Jitabsara. Perang Baratayuda adalah perang kebenenaran melawan kebatilan dan kezaliman yang diperankan oleh Kurawa.

Baca juga : Total War’ Wangsa Gorawangsa

Sebagai sumber konflik adalah Kurawa yang dipimpin Duryudono telah merebut hak-hak Pandawa yaitu merampas kerajaan Hastina dan Amarta. Puntodewa sebagai pemimpin satria Pandawa ingin merebut kembali hak-haknya melalui perang Baratayuda. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.