Dark/Light Mode

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Ada sejumlah persoalan konseptual yang perlu ditinjau di dalam upaya memberdayakan perempuan menjadi perempuan karier atau profesional. Setidaknya ada tiga faktor yang perlu dikaji dalam hal ini yaitu faktor teologi, konsep keilmuan, dan faktor budaya.
Berita Terkait : Apa Yang Salah? (2)
Secara teologis, ada tiga hal yang sering menjadi tantangan bagi perempuan karier. Pertama, perempuan (Hawa) diciptakan dari tulang rusuk Adam; kedua, perempuan diciptakan untuk melengkapi keinginan dan hasrat laki-laki; ketiga, perempuan menjadi penyebab utama kejatuhan manusia ke bumi. Mereka juga menggugat penetapan hak dan wilayah peran yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan, seperti soal warisan, perwalian, dan lain sebagainya.
Berita Terkait : Apa Yang Salah? (1)
Para pemerhati perempuan mulai dengan terang-terangan menyoroti pembagian peran yang diatur di dalam kitab-kitab Fikih, khususnya dalam bab al-ahwal al-syakhshiyyah, yang mengatur pembagian peran laki-laki dan perempuan. Hal ini bukan saja di lingkungan Islam tetapi juga di lingkungan agama lain seperti Kristen, Yahudi, dan agama-agama besar lainnya.
Selanjutnya