Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jalan Panjang Konsolidasi Islam Indonesia (3):

Konsolidasi Membaca Trend Masa Depan (2)

Rabu, 9 Februari 2022 07:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Di dalam berbagai dialog regional islam di kawasan Asia Tenggara, muslim shcolars dari indonesia sering kali dirasakan ’amat lain’, atau dirasakan sangat berbeda ketika mereka berdiskusi dengan Buya Hamka, Prof. Rasyidi, dan ulamaulama senior indonesia di masa lalu.

Baca juga : Konsolidasi Membaca Trend Masa Depan (1)

Pemahaman islam di indonesia kini tergerus oleh faham rasional. Teologi Asy’ariyah yang pernah dominan, tibatiba seperti pudar digantikan oleh pemikiran Rasional Sykeh Muhammad Abduh yang menurut Disertasi Prof Harun Nasution, lebih liberal dua tingkat di atas teologi Mu’tazilah. Bisa dibayangkan, loncatan teologi dalam dua dekade terakhir luar biasa.

Baca juga : Pola Dialektik Masuknya Islam Di Nusantara (3)

Dari teologi Asy’ari yang setingkat di atas teologi fatalime Jabariyah loncat ke Teologi Abduhisme yang berada delapan tingkat di atas Jabariyah. Eksesnya wajar jika muncul semacam kekagetan teologi (theological shoch) di dalam masyarakat. Salahsatu eksesnya, langsung atau tidak langsung, ialah munculnya gerakan pemurnian (puritanisme) yang mengambil berbagai macam bentuk, misalnya lahirnya kelompok radikal, salafiahjihadi, Jamaah Tablig, Jamaat islamiyah, maraknya kelompok tarekat, dan mungkin juga ada kontribusinya walaupun kecil terhadap lahirnya kelompok terorisme.

Baca juga : Pola Dialektik Masuknya Islam Di Nusantara (2)

Pengalaman penulis sebagai Anggota Satgas Program Nasional Pencegahan Terorisme (PNPT) mewawancarai para teroris di berbagai Lapas, rata-rata mereka memiliki faham antitesa dari kelompok moderat. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang mengkafirkan sejumlah tokoh pembaharu di indonesia. Mereka mempunyai list ada sejumlah 50 tokoh pembaharu yang masuk kategori kafir, berarti darahnya bisa halal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.