Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Sebelumnya
Wilayah Tunggorono termasuk yang tidak diurus oleh Arimba sehingga dicaplok oleh Prabu Bomantara dari kerajaan Trajutrisna. Estafet kepemimpinan Trajutrisna berubah dari Bomantara ke Suteja. Setelah berhasil mengalahkan Prabu Bomantara, Suteja menjadi raja di Trajutrisna dengan nama Prabu Boma Narakasuro.
Baca juga : Pesan Aswatama Ambyar
Raja Prenggondani berganti dari Arimba ke Gatotkaca. Arimba mati dibunuh oleh Bima saat babad alas Wanamarta. Sebagai penerus kerajaan Prenggondani, Gatotkaca sangat peduli dengan wilayah Tunggorono yang dicaplok oleh Prabu Boma Narakasura. Maka terjadilah perang rebutan wilayah Tunggorono antara Gatotkaca dengan Boma Narakasura.
Baca juga : Senja Di Bumi Purworejo
Boma adalah anak Prabu Kresna. Sehingga perang terbuka antara Prenggondani dan Trajutrisna sedikit banyak melibatkan satria Pandawa dan Prabu Kresna. Sebagai sekutu Pandawa, Prabu Kresna merasa kurang enak berhadapan dengan Prabu Puntodewa dan Bima.
Baca juga : Sisi Lain Dari Mas MG
“Yang menang siapa, Mo? Prenggondani atau Trajutrisna?” sela Petruk, membuyarkan lamunan Romo Semar. Yang namanya perang tidak ada yang menang, semuanya kalah. Perang merupakan kegagalan sebuah diplomasi dalam mencari solusi. Invasi Rusia ke Ukraina bisa dicegah jika para pihak bisa menahan diri dan mengedepankan jalur diplomasi. Kita sebagai negara non-blok harus ikut berperan aktif mendamaikan keduanya. Indonesia bersahabat dengan Rusia dan Ukraina. Kita punya kepentingan dagang dan ekonomi. Baik energi maupun pangan. Alangkah hebatnya kita sebagai Presidensi G20 menjadi penengah krisis Rusia dan Ukraina. Oye
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.