Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Renungan Ramadan (10)

Memahami Bahasa Proaktif (2)

Minggu, 24 April 2022 06:50 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika terpaksa program yang direncanakannya belum berhasil, maka ia tidak pernah memun­tahkan kata-kata yang menyebalkan atau kata-kata kecewa, melainkan tetap me­melihara kesantunan dan kesopanannya dengan mengucapkan kata-kata misal­nya: “Kali ini kita belum berhasil, tetapi insya Allah kesempatan lain dalam waktu dekat kita akan berhasil.”

Ia tidak pernah mengecilkan dan mengucilkan orang lain, sungguh pun ia sudah mulai tidak senang. Jika ter­paksa gagal maka sering kali terlomtar kata: “Penyesuaian diri kita belum te­pat”, “Sebetulnya orang itu bisa dicari selanya dan bisa diselamatkan”, dan “Kita harus mampu mempertanggung jawaban kita sendiri”, dsb.

Baca juga : Memahami Bahasa Proaktif (1)

Pembawaan atau watak dan karakter orang proaktif tidak gampang tersing­gung. Sungguh pun sengaja dipancing untuk tersinggung, tetapi menampilkan ekspresi wajah yang tenang dan damai untuk semua.

Ia selalu bertanggung jawab terhadap pilihan kebijakan yang dipilihnya. Ia sama sekali tidak menunjukkan wajah dan penampilan pengecut. Ia selalu berpikir secara komprehensif sebelum bertindak, sehingga risiko pahit dalam kehidupannya jarang terjadi.

Baca juga : Budaya Reaktif (2)

Ia cepat pulih jika terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya sendiri. Misalnya, jika ia dikecewakan oleh orang lain, maka ia tidak menaruh dendam sama sekali. Ia selalu dan terus menerus mengembangkan potensi dirinya secara telaten.

Orang-orang yang berkarakter proak­tif selalu kaya dengan alternatif. Ia selalu menemukan jalan untuk menjadi­kan segalanya terlaksana. Tidak heran kalau dikatakan orang-orang seperti ini selalu sukses dan hampir tidak pernah merasakan kegagalan.

Baca juga : Budaya Reaktif (1)

Kalaupun ia gagal, selalu menganggap ada hikmah lebih besar di balik kegagalan itu, sehingga tidak pernah tersedot oleh energinya sendiri. Ia juga selalu fokus kepada hal-hal yang bisa mereka ubah, tidak pernah khawatir terhadap hal-hal yang tidak bisa mereka ubah.

Ia selalu berpegang pada prinsip yang sudah ditentukan sendiri. Ia tidak merdeka dari tekanan orang lain. Ia tidak memusingkan popularitas, tetapi selalu berorientasi pada hasil akhir dan azas kemanfaatan, sebagaimana diru­muskan dan direncanakan semula.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.