Dark/Light Mode
Tantangan Global Umat Masa Depan (14)
Mencegah Lahirnya Multi Radikalisme
RM.id Rakyat Merdeka - Satu bentuk radikalisme saja sudah merepotkan kita semua. Apalagi dengan lahirnya multi radikalisme di masyarakat. Di masyarakat, ada fenomena yang perlu dicermati secara serius, yaitu kecenderungan akan lahirnya multi radikalisme, berupa radikalisme berbasis agama, pasar bebas, dan politik.
Radikalisme berbasis agama ditandai dengan menguatnya ideologi aliran keagamaan, seperti maraknya aksi-aksi gerakan-gerakan yang mengarah kepada pergantian ideologi bangsa dengan memunculkan konsep-konsep ideologi lain. Seperti baru-baru ini, sekelompok masyarakat yang didominasi anak-anak muda berpawai dengan membawa bendera Khilafah Islamiyah.
Baca juga : Virus Dalam Al-Quran
Beberapa waktu lalu juga telah marak simbol-simbol khilafah di kalangan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi. Radikalisme berbasis agama rawan ditumpangi oleh kelompok-kelompok radikal lain, karena emosi radikalisme yang paling dahsyat ialah radikalisme berbasis agama karena.
Sementara radikalisme pasar bebas sebetulnya tidak kalah bahayanya untuk masa depan bangsa. Radikalisme berbasis agama sepertinya lebih dahsyat karena korbannya langsung terlihat berdarah dan mematikan, namun radikalisme pasar bebas tidak kalah bahayanya, karena korbannya bisa lebih banyak dari pada radikalisme agama.
Baca juga : Bersahabat Dengan Bala`
Tak terhitung jumlah korban meninggal karena faktor kemiskinan, yang antara lain disebabkan oleh sistem pasar bebas yang memberi peluang lebih besar kepada sekelompok masyarakat, untuk mengakses pangsa pasar dan menguasai sumber-seumber produksi; sementara kelompok masyarakat mayoritas hanya bisa berebutan di sektor informal yang semakin mengecil.
Akibatnya, mereka yang tidak memiliki kekuatan dan daya saing terlempar ke pinggiran menunggu saat-saat kehancurannya. Jika Pemerintah tidak melakukan kepemihakan, maka pasca Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tentu akan lebih parah lagi.
Baca juga : Deindonesianisasi Pemahaman Agama
Kemudian, radikalisme politik dengan berlindung di bawah panji-panji demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), juga tidak kalah serunya. Dalam era reformasi dewasa ini, bukan rahasia lagi, atas nama demokrasi, keadaban publik disingkirkan. Atas nama HAM, keunikan nilai-nilai warisan lokal dan nilai-nilai universal keagamaan dipaksa menyesuaikan diri dengan nilai-nilai HAM tafsiran negara-negara adidaya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.