Dark/Light Mode

Tantangan Global Umat Masa Depan (6)

Maskulinisasi Wajah Agama

Kamis, 2 Juni 2022 06:28 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu tantangan masa depan ialah pengembangan nilai-nilai ajaran agama yang berwajah maskulin. Agama memang memiliki dua wajah. Satu wajah feminin yang mewarisi karakter nama-nama jamaliyyah yang dominan di dalam Asma’ al-Husna, seperti al-Rahman (Maha Pengasih), al-Rahim (Maha Penyayang), al-Lathif (Maha Lembut), dll. Sebaliknya agama juga memiliki wajah maskulin yang mewakili nama-nama jalaliyyah yang tidak begitu dominan di dalam Asma’ al-Husna.

Implementasinya di dalam kehidupan bermasyarakat juga terjadi. Bahkan di dalam diri setiap orang ada energi maskulin (kejantanan/struggeling/jalaliyyah) dan ada energi feminin (kelembutan/nurturing/jamaliyyah). Tuhan juga memperkenalkan diri-Nya melalui dua jenis sifat-sifat ini. Tuhan Maha Tegar (al-Jalal) dan Tuhan Maha Lembut (al-Jamal). Namun Tuhan lebih banyak dan lebih sering meng­gunakan dan menampilkan potensi feminin-Nya ketimbang dengan potensi maskulin-Nya.

Baca juga : Kaum Dhu`afa Yang Terabaikan

Lihatlah dalam al-Asama’al-Husna’-Nya, lebih didominasi oleh sifat-sifat feminin ketimbang sifat-sifat maskulin-Nya. Seolah-olah Tuhan lebih menonjol sebagai The Mother’s God ketimbang sebagai The Father’s God. Buktinya, sifat-sifat jamaliyyah-Nya memenuhi halaman demi halaman Al-Qur’an, sementara sifat-sifat jalaliyyah-Nya, selain kurang juga jarang digunakan. Diri-Nya sebagai Maha Penyayang (al-Rahim) terulang sebanyak 114 kali, Maha Pengasih (al-Rahman) terulang sebanyak 57 kali. Bandingkan dengan diri-Nya sebagai Maha Pendendam (al-Muntaqim) dan Maha Angkuh (al-Mutakabbir) hanya terulang masing-masing sekali di dalam Al-Qur’an.

Demikianlah Allah SWT dan demikian pula Al-Qur’an-Nya. Tentu demikian pula dengan Nabi Muhammad Saw. Karena akhlaknya ialah Al-Qur’an,” sebagaimana hadis riwayat ‘Aisyah. Jadi aneh, jika Tuhan, Kitab Suci, Nabi, dan ajaran Agama begitu lembut tetapi penganutnya begitu kasar. Pasti ada yang salah.

Baca juga : Mempertahankan Fungsi Kritis Agama

Allah Swt mempertontonkan diri-Nya menciptakan dan memelihara alam semesta (al-hamdu lillahi Rabb al’alamin) dengan penuh sifat-sifat feminin, kasih sayang (al-rahman al-rahim). Bahkan diri-Nya diperkenalkan sebagai Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang sebagaimana dalam konsep basmalah (Bi ism Allah al-Rahman al-Rahim). Tentu kita sebagai hamba dan sekaligus khalifah (representatif)-Nya, sepatutnya mencontoh Sang Pemberi Mandat khalifah me­niru diri-Nya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.