Dark/Light Mode

Tantangan Global Umat Masa Depan (9)

Millenial: ``Agama Adalah Nuklir`` (1)

Senin, 6 Juni 2022 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketika mengikuti wacana keagamaan kalangan millenial, tidak sedikit di antara mereka mengesankan agama bagaikan nuklir. Nuklir, di satu sisi bisa memberikan kegunaan luar biasa. Nuklir bisa menjadi sumber energi listrik raksasa dengan biaya yang sangat murah. Nuklir digunakan sebagai kekuatan pembangkit tenaga listrik oleh enam negara berpenduduk besar di dunia seperti AS, China, India, Jepang, kecuali Indonesia. Akan tetapi, di sisi lain Nuklir bisa menjadi bumerang bagi dunia kemanusiaan sebagaimana peristiwa bom nuklir yang tak terlupakan pernah memusnahkan Hirosima dan Nagasaki; apalagi mereka sering menyaksikan video ledakan bom yang dilakukan oleh berbagai aktifis agama dari berbagai agama.

Baca juga : Millenial: ``Agama Sahabat Tetapi Merepotkan``

Mereka menyadari bahwa agama memiliki dua kekuatan dahsyat, yaitu satu sisi agama bisa tampil sebagai kekuatan daya penyatu (centripetal), yang bisa menenggelamkan ikatan-ikatan primordial seperti ikatan kekerabatan, kesukuan, dan kebangsaan. Pada sisi lain, agama juga bisa tampil sebagai kekuatan daya pemecah belah (centrifugal), yang bisa memorak porandakan sebuah keharmonisan di dalam masyarakat. Dalam skala nasional, agama bisa tampil sebagai faktor integrasi nasional, tetapi agama juga bisa tampil sebagai faktor desintegrasi nasional, bahkan global.

Baca juga : Demaskulinisasi Wajah Agama

Dalam sebuah masyarakat yang pluralis, yang dipadati multi etnik, bahasa, dan agama, apa lagi terpisah-pisah oleh hamparan kepulauan seperti Indonesia, maka disadari betul betapa perlunya memelihara peran agama sebagai faktor sentripetal di dalam bernegara. Sudah terbukti di dalam sejarah bahwa kekuatan agama sebagai faktor sentripetal sudah pernah berhasil menghimpun daya yang luar biasa mengusir penjajah dan meraih kemerdekaan.

Baca juga : Agama Kehilangan Daya Jihad

Bagi mereka yang beragama Islam yang kebetulan menjadi penduduk mayoritas di negeri ini, dengan komando "Allahu Akbar" sebagaimana dikumandangkan oleh sejumlah tokoh pahlawan nasional, seperti arek-arek Suroboyo yang dikomando oleh Bung Tomo dan tokoh-tokoh lainnya di berbagai belahan bumi nusantara, bisa membakar semangat juang dan jihad di dalam masyarakat di dalam melawan penjajah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.