Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Melting Pot adalah sesuatu yang amat mahal nilainya di negeri ini. Mungkin para founding fathers kita tidak pernah membayangkan, bahwa apa yang telah ditetapkan secara mufakat, berupa penentuan dasar negara melahirkan Indonesia yang indah seperti saat ini.
Sementara negara-negara muslim terbesar mengalami krisis konseptual pasca kemerdekaannya, maka Indonesia sudah menganggap selesai segala sesuatu yang berhubungan dengan dasar kebangsaan. NKRI sudah disepakati sebagai bentuk final bagi bangsa Indonesia. Ungkapan ini justru dimunculkan oleh tokoh pemimpin NU, sebuah ormas Islam terbesar di Indonesia.
Baca juga : Menjadikan Pancasila Sebagai Melting Pot
Kehadiran Pancasila sebagai melting pot ternyata bermuara pada terbentuknya masyarakat madani (baca: civil society) yang amat elegan bagi bangsa ini. Civil society di sini mengandung arti kecenderungan untuk mewujudkan nilai-nilai islami lebih dominan sebagai kosekwensi populasi umat Islam yang menduduki posisi mayoritas mutlak. Bukannya mengedepankan legal formalism sebagai negara Islam sebagaimana dibahas dalam kitab-kitab Fikih Siyasah.
Penampilan civil society dalam arti tersebut lebih membuka diri untuk mengakomodir semua unsur yang ada, dengan tetap memperhatikan unsur-unsur istimewa di masyarakat. Kelompok inilah yang mempopulerkan istilah “masyarakat madani” sebagai wacana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lima tahun terakhir. Kelompok ini terus mengkristal sehingga menjadikan NKRI semakin kokoh.
Baca juga : Membingkai Pluralitas Budaya Nasional
Bangsa ini sangat beruntung karena Islam yang dikembangkan di dalamnya ialah Islam yang dominan beraliran Ahlu Sunnah dengan mazhab fikih Syafii yang lebih dominan. Aliran dan mazhab ini berperang penting juga dalam mewujudkan keindonesiaan yang moderat.
Namun, bangsa ini tetap harus waspada, karena intensitas pemahaman keagamaan masyarakat Indonesia cenderung dipengaruhi mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin membaik, memungkinkan warganya mengirim anak-anak mereka studi ke luar negeri, semisal ke Timur Tengah atau ke Eropa dan AS.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.