Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (9)

Bukan Melarang Matahari Memancarkan Cahaya

Selasa, 23 Agustus 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang melarang penggunaan politik aliran dalam pemilu mendatang, penulis kebetulan ikut menyaksikan dari dekat ketika pernyataan itu diucapkan. Konteksnya Presiden berbicara tentang Bhinneka Tunggal Ika dengan mimik dan pakaian adat Bangka Belitung pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022 di Balai Sidang DPR-MPR Senayang Jakarta. Presiden menyatakan ”tidak ada lagi politik aliran yang bisa memecah belah bangsa. Dalam konteks linguistik, frasa ”yang bisa memecah belah bangsa” berfungsi sebagai kalimat stressing point atau penegasan (muqayyad) dalam ilmu balagah.

Baca juga : Arti Politik Identitas

Menurut tangkapan penulis pada saat itu, message Presiden sesungguhnya bukan pada pelarangan secara mutlak politik identitas dengan konotasi politik identitas agama. Jika yang dimaksudkan pelarangan total menyuara­kan pesan identitas politik, misalnya pesan politik identitas agama maka bagaimana dengan partai-partai politik yang mendasarkan paertainya pada salahsatu agama, misalnya Islam.

Baca juga : Beriktibar Dari The Founding Fathers

Dalam kontestasi politik tahun 2024 yang akan datang diramaikan sejumlah Partai Politik yang berbasis emosi keagamaan. Melarang total menyuarakan pesan-pesan keagamaan di dalam menjalankan misi politiknya sama saja dengan melarang matahari memancarkan cahayanya atau melarang api mengeluarkan panasnya.

Baca juga : Reformulasi Etika Politik Islam

Inti pelarangan politik identitas sesungguhnya ialah bagaimana proses dan interaksi politik praktis nantinya tidak menyulus emosi warga dengan menggunakan emosi keamaan atau emosi primordialisme, yang pada saatnya akan menimbulkan kegentingan politik yang bisa mengancam kelangsungan proses pesta demokrasi. Di sinilah diperlukan kematangan poltik para politisi bangsa. Bagaimana menge­mas sedemikian rupa ekspresi politik identitas itu tanpa menimbulkan gejolak yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.