Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menghemat Politik Identitas (26)

Strategi Islam Di Dalam Bela Negara Dan Cinta Tanah Air

Sabtu, 10 September 2022 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Al-Razi menjelaskan ayat tersebut Allah menyamakan antara meninggalkan kampung halaman dengan membunuh diri sendiri. Seolah-olah Allah SWT ingin menegaskan bah­wa seandainya Aku menentukan dua hal yang sangat sulit bagi manusia maka mereka pasti tidak akan melakukannya.

Dua hal yang sangat sulit itu adalah bunuh diri dan mening­galkan kampung halaman. Sedihnya perasaan meninggalkan kampung halaman sama persis dengan sakitnya bunuh diri. Oleh karenanya, cinta tanah air merupakan hal yang cukup dalam pengaruhnya terhadap diri setiap insan. Adalah wajar dan sangat manusiawi jika seseorang mencintai tanah airnya dan wajar juga jika ada orang mati-matian mempertahankan keselamatan negerinya. Sebab di negeri itulah mereka menjalankan kewajibannya sebagai hamba dan khalifah, sebagaimana diamanatkan kepada manusia.

Baca juga : Globalisasi Sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Agak mirip dengan penjelasan Ibnu Hajar yang mensyarah kitab Shahih Bukhari menjelaskan bahwa hadis tersebut menunjukkan kota Madina memiliki banyak kelebihan dan memori penting di dalam perjuangan Islam, sehingga wajar kalua Nabi mencintainya. Bagi setiap umat Islam yang memiliki kewarganegaraan tertentu juga adalah wajar jika mencintai negerinya sekalipun negeri itu bukan dihuni mayoritas muslim. Dalam hadis di atas juga dianalogikan negeri kediaman bagian dari property yang memberikan ketenangan dan jaminan hidup, baik sebagai warga negara maupun sebagai pribadi muslim.

Banyak contoh sahabat dan ulama besar dengan terang-terangan menunjukkan cinta tanah air, di antaranya ialah Abdullah Ibnu Umar meminta izin kepada Nabi untuk ikut bela negara/jihad pada umur 14 tahun dan beliau diizinkan oleh Nabi ketika sudah berumur 15 tahun.

Baca juga : Antara Orisinalitas Dan Kontinuitas

Dalam suatu ri­wayat disebutkan Abu Bakar menafkahkan hartanya, Umar bin Khattab menafkahkan setengah hartanya, Utsman bin Affan menafkahkan sepertiga hartanya untuk membiayai pasukan bela negara pada perang tabuk tahun ke 9 H melawan pasukan Romawi. Dari kalangan ulama besar seperti Imam Abu Nuaim menyebutkan bahwa Ibrahim bin Adham pernah mengatakan: “Aku tidak meninggalkan sesuatu yang begitu berat bagiku daripada meninggalkan tanah air”. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.