Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (26)

Strategi Islam Di Dalam Bela Negara Dan Cinta Tanah Air

Sabtu, 10 September 2022 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Bela negara dan cinta tanah air tidak bisa diperhadap-hadapkan dengan Islam. Urusan bela negara atau cinta tanah air yang biasa dipersepsikan sebagai nasionalisme sehar­usnya tidak menimbulkan masalah di dalam negara-negara muslim, termasuk Indonesia.

Berbagai motivasi bela negara dan cinta tanah air diisyaratkan di dalam berbagai hadis. Di antaranya, sebuah Riwayat dari Abu Hurairah, Nabi bersab­da: Aku tahu bahwa sesungguhnya engkau (Makkah) adalah sebaik-baiknya tanah Allah, dan paling dicintai oleh Allah. Seandainya bukan pendudukmu mengusir/ mengeluarkan aku darimu maka aku tidak akan keluar (dari Makkah). (HR Ahmad, al-Musnad, Jilid 13, hal. 13). Redaksi hamper sama disampaikan oleh Ibnu Abbas, Nabi bersabda: Sungguh engkau (Makkah) adalah negeri yang paling baik dan paling aku cintai, seandainya bukan kaumku yang mengeluarkan/mengusir aku darimu maka aku tidak akan tinggal di negeri selainmu. (HR Tabrani, Jilid 10, hal. 267).

Baca juga : Globalisasi Sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Riwayat lainnya dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW ketika kembali dari perjalanan keluar kota, ketika beliau sudah melihat dinding-dinding kota Madinah, beliau menghentikan sejenak untanya. Seandainya beliau sedang di atas untanya maka ia pun menggerakkannya sebagai pertanda cintanya kepada Madinah. (HR Bukhari, Sahih Bukhari, Jilid 2, hal. 666). Riwayat berbeda dari Said bin Zaid, Nabi bersabda: Barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka ia syahid, barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan keluarganya maka ia syahid, barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan darahnya maka ia syahid. HR Baihaqi, Al-Sunan al-Kubra, Jilid 8, hal. 186).

Riwayat lain sebagaimana dikuti oleh Al-Dinawariy dalam kitab monumentalnya Al-Mujalasah wa Jawahir al-‘Ilmi menyebutkan sebuah kisah dari al-Asmaiy yang mengatakan: Aku pernah mendengar seorang a’rabiy men­gatakan: Jikalau engkau ingin mengetahui seorang lelaki yang sesungguhnya, maka lihatlah sejauhmana ia mencintai tanah airnya. (Lihat Ahmad Ibn Marwan Al-Dinawariy, Jilid 1, hal. 60).

Baca juga : Antara Orisinalitas Dan Kontinuitas

Demikian pula Imam Fakhruddin al-Razi ketika berbicara tentang cinta tanah air beliau berdalil den­gan beberapa ayat al-Qur’an. Ketika menafsirkan firman Allah dalam surah Annisa ayat 66 yang berbunyi: “Dan Sesungguhnya kalau kami perintahkan kepada mereka: “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka”. (QS. Annisa/4: 66).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.