Dark/Light Mode
Moralitas Politik Dalam Islam (15)
Pemimpin Harus Transparan
RM.id Rakyat Merdeka - Salah satu keniscayaan para pemimpin ialah transparan. Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti agar siapapun yang diberi amanah sebagai pemimpin di dalam level manapun, seniscayanya memelihara transparansi keterbukaan.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda: Demi Tuhan, aku tidak memberikan dan tidak pula menahan untukmu, tetapi aku hanya membagi sesuai dengan yang diperintahkan kepadaku. (HR Bukhari, Sahih Bukhari, Jilid 11, hal. 1134).
Baca juga : Pemimpin Sebagai Abdi Masyarakat
Dalam hadis lain dikatakan: Tidaklah seorang di antara kalian menghinakan dirinya. Mereka berkata: bagaimana hal itu terjadi? Nabi mengatakan: Mereka melihat sesuatu yang janggal (sesuai hukum Allah) tetapi ia tidak mengatakan yang sesungguhnya, lalu ia bertemu dengan Allah (mati); dan ia membiarkan hal itu. Allah mengatakan kepadanya: Apa yang membuatmu diam sehingga tidak mengatakan yang sesungguhnya? Ia mengatakan: takut terhadap manusia. Lalu Allah mengatakan: Semestinya engkau lebih takut kepada-Ku. (HR Baihaqi, Syuabu al-Iman, Jilid 6, halaman 90).
Banyak lagi hadis menyatakan perlunya kejujuran menyampaikan apa adanya kepada warga masyarakat yang dipimpinannya, sekalipun itu mungkin mempunyai konsekwesnsi. Misalnya Nabi mengatakan: “Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit”.
Baca juga : Tanggung Jawab Ganda Pemimpin
Riwayat lain menceritakan bahwa Lukmanul Hakim pernah ditanya tentang rahasia mengapa dirinya begitu mulia, ia menjawab: Dengan kejujuran, melaksanakan amanah, dan meninggalkan hal-hal yang tidak penting.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ketika Abu Bakar baru saja diangkat sebagai Khalifah, ia memberikan pernyataan: Sesunggguhnya kalian semua menginginkan aku melakukan hal yang sama dengan Nabi. Aku tidak memiliki apa yang dimiliki Nabi (wahyu), aku ini adalah manusia biasa sehingga kalian harus selalu mengawasiku. Keesokan harinya, Abu Bakar bertemu Umar, lalu Umar bertanya: Abu Bakar hendak kemana? Abu Bakar menjawab: Aku hendak pergi ke pasar. Umar lalu mengatakan kepadanya: telah datang kepadamu suatu hal yang menyibukkan kamu dari urusan pasar. Abu Bakar mengatakan: Maha Suci Allah. Aku telah disibukkan keluarga dan anak-anakku.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.