Dark/Light Mode
Moralitas Politik dalam Islam (7)
Pejabat Tidak Boleh Anti Kritik
RM.id Rakyat Merdeka - Ketika Abu Bakar al-Shiddiq dibaiat menjadi khalifah pengganti Nabi Muhammad SAW, ia menyampaikan pidato pembaiatan: “Aku telah menjadi pemimpin kalian tetapi bukanlah aku yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik maka bantulah aku, tetapi jika aku melakukan kesalahan maka luruskan dan nasehatilah aku”.
Peristiwa lain Ketika Umar bin Khattab menjadi pemimpin lalu ada seorang yang berkata kepadanya: Bertakwalah kamu wahai amirul mukminin kepada Allah, seketika itu ada sahabat mengatakan kepada orang tersebut: Beraninya kamu mengatakan hal itu kepada amirul mukminin. Umar bin Khattab mengatakan kepadanya: Biarkan saja ia mengatakan apa yang ia mau. Lalu Umar pun mengatakan kepada semuanya: “Tidak ada kebaikan yang kamu miliki jika ada sesuatu tetapi engkau tidak mengatakannya, dan tidak ada kebaikan yang kami miliki jika kami tidak mau mendengar apa yang kalian katakan”.
Baca juga : Memberi Peluang Pemimpin Perempuan
Menasehati pejabat dengan maksud luhur sesuatu yang dianjurkan Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah ridha tiga hal untukmu, dan murka tiga hal untukmu. Allah ridha untukmu untuk menyembahnya dan tidak mensekutukan-Nya, berpegang teguh kepada tali-Nya dan tidak bercerai-berai, dan engkau memberikan nasehat kepada siapa yang telah Allah amanahkan suatu tugas untuk urusanmu, dan Allah murka padamu dari perkataan ini dan itu, membuang harta, dan banyak bertanya/meminta.” (HR Baihaqi, Syuabu al-Iman, Jilid 6. halaman, 59).
Dalam hadis lain diriwayatkan oleh Al-Nu’man bin Basyir memberitakan, Nabi bersabda: “Tiga hal dimana hati seorang Muslim tidak dengki, ikhlas beramal karena Allah, menasehati para penguasa, dan senantiasa bersama orang-orang muslim. Sesungguhnya ajakan atau dakwah mereka meliputi di belakang mereka”.
Baca juga : Belajar Dari Pengalaman Suksesi Nabi
Riwayat lain memberitakan Nabi bersabda melalui Riwayat Tami Addari, yang mengatakan: “Sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat”. Lalu ada yang bertanya: “Untuk siapa wahai baginda Nabi. Nabi mengatakan: “Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk rasul-Nya, untuk para ulama/pemimpin orang-orang mukmin, dan untuk semuanya”.
Ia berkata: Perkataan hak yang diucapkan kepada seorang penguasa yang curang. Dalam hadis lain dijelaskan, telah datang seorang lelaki kepada Nabi lalu bertanya kepadaanya: Manakah jihad yang paling baik? Nabi berkata: Perkataan hak yang ditujukan kepada seorang penguasa yang curang/ zalim. (HR Ahmad, al-Musnad, Jilid 4, halaman 314).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.