Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Pikiran penat dan beban jiwa yang berat seringkali membuat orang frustrasi dan menempuh jalan pintas. Akibatnya, banyak di antara mereka berurusan dengan hukum. Salah satu upaya mengatasi persoalan tersebut ialah dengan menjalani kontemplasi atau meditasi yang dalam Islam sering disebut ‘Uzlah.
’Uzlah sering diartikan dengan pengasingan diri dari hirukpikuknya dunia. Istilah lain yang biasa digunakan ialah khalwat atau takhannus.
Baca juga : Mengontrol Egoisme Spiritual
Kalangan sufi memaknai ’uzlah dengan cara mengasingkan diri secara biologis dari satu tempat yang penuh energi duniawi yang amat kuat dan menghalanginya untuk merasakan ketenan gan dan kekhusyukan dengan Tuhannya.
Ia kemudian memilih sebuah tempat yang sunyi dan sepi untuk berkhalwat, berdiam diri sambil melakukan olah batin (riyadhah) guna mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Tuhan.
Baca juga : “Kalian Mau Ke Mana?”
‘Uzlah mengingatkan diri kita kepada pengalaman spiritual Rasulullah SAW menjelang diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Ia selalu naikturun ke gua Hira untuk melakukan takhannus (meditasi) guna merasakan kedekatan diri dengan Sang Khaliq. Hingga pada akhirnya ia berhasil di sana mendapatkan wahyu dan sekaligus melantiknya sebagai Nabi dan Rasul. Setelah itu jarang lagi ke gua itu karena sibuk mengemban misi kenabian dan kerasulannya. ‘Uzlah dianjurkan di dalam Islam sebagaimana diisyaratkan dalam (Q.S. Maryam/19: 489).
‘Uzlah ada dua macam, yaitu ‘uzlah ‘awam, yaitu memisahkan diri dari keramaian manusia dengan harapan agar mereka aman dan selamat dari gangguan kejahatan dirinya, dan bukan untuk keselamatan dirinya dari gangguan mereka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.