Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (43)

Pengalaman Jepang (2)

Minggu, 29 Januari 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya mengantisipasi masa depan Jepang sudah dirumuskan sedemikian rupa oleh kolaborasi pemerintah dan dunia Perguruan Tinggi dengan melibatkan dunia usaha dan elitelit budaya setempat. Dari kolaborasi tersebut maka lahirlah strategi budaya dan peradaban untuk Jepang di masa depan.

Ada tiga konsep dasar yang terus akan dikembangkan yaitu: Pertama, melakukan konsep The Yoshida Doctrine yang intinya melakukan percepatan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi Jepang dan The Income Doubling Plan in 1960, dan penghematan biaya-biaya militer.

Baca juga : Pengalaman Jepang (1)

Kedua, The Income Doubling Plan yang intinya meningkatkan income para pekerja berkali-kali lipat. Ketiga, mengandalkan perencanaan Kementerian Perdagangan dan Industri (The Ministry of International Trade and Industry/MITI) dalam upaya membangkitkan dunia usaha.

Kolaborasi nilai-nilai agama dan doktrin budaya lokal Jepang membuatnya menjadi sebuah negeri yang maju dengan tetap mempertahankan keunikan budaya tradisionalnya.

Baca juga : Hawa Membumikan Manusia

Kemoderenan Jepang tidak menyingkirkan nilai-nilai agama dan budaya local, tetapi sebaliknya memberi ruang bagi agama untuk ikut serta memajukan etos kerja dan mempertahankan orisinalitas budaya setempat. Bahkan agama Islam yang merupakan pendatang baru di negeri ini tetap mendapatkan tempat dan perlakuan yang wajar di dalam masyarakat dan pemerintah Jepang.

Produk-produk halal di negeri ini maju pesat bahkan diobsesikan menjadi salahsatu pusat perdagangan berbasis halal di dunia.

Baca juga : Keunggulan Substansi Hawa

Meski populasi muslim di sana belum begitu berkembang, seperti halnya di dunia barat. Namun, jika dibandingkan dengan agama-agama minoritas lainnya, Islam tercatat mengalami perkembangan paling pesat. Ukurannya dapat dilihat dari pertumbuhan populasi penduduk muslim, jumlah masjid dan mushallah, dan aktifitas keislaman di negeri ini.

Hal yang menggembirakan juga ialah meningkatnya penduduk asli setempat menjadi muallaf. Belum ada statistik resmi menunjukkan jumlah populasi muslim di Jepang. Namun, informasi dari lembaga-lembaga keislaman di Jepang menunjukkan adanya kurang lebih 200 ribu orang, yang didominasi para pendatang dengan profesi sebagai mahasiswa, tenaga expert, imigran pekerja kasar dari beberapa negara muslim seperti Turki, Arab, melayu, dan Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.