Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya`ban (14)

Meningkat Dari Wirid Ke Warid

Senin, 26 Februari 2024 05:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Wirid adalah amalan secara rutin dilakukan seorang hamba untuk mendekatkan diri lebih dekat lagi kepada Allah SWT. Wirid juga merupakan pembuktian kedisiplinan diri seorang hamba sehingga waktu dan kualitas pengabdian berbandinglurus. Keutamaan wirid terletak pada kekuatan istiqamah seorang hamba di dalam melakukan ketaatan kepada Tuhannya. Target kuantitatif harus dicapai setiap hari untuk meyakinkan dirinya tetap di dalam kondisi spiritual yang baik. Hanya saja, wirid terkesan terlalu formalitas. Amalan dan pengabdian kepada Allah SWT masih lebih mengacu kepada target kuantitatif. Ahli wirid sering terlena kepada jumlah dan standar kuantitatif. Jika keseluruhan wirid di­laksanakan maka mereka merasa plong.

Baca juga : Meningkat Dari Zikir Ke Wirid

Para pengamal wirid bertingkat-tingkat. Ahli wirid pemula mamang masih banyak yang berorientasi “amalan oriented”, sebagaimana disebutkan tadi. Namun ahli wirid bisa meningkat ke jenjang lebih tinggi, ketika mulai merasakan suasana batin melalui penghayatan terhadap makna dan tujuan wirid. Jika ahli wirid sudah sampai di maqam terbaik, maka Ibnu 'Athaillah memesankan: “Jangan kita menganggap rendah hamba yang mengamalkan wirid dan ibadah tertentu, karena keduanya memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah.” Ia menambahkan: “Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan Allah selalu menjaga wiridnya, namun lama ia tidak mendapatkan pertolongan dan kekhususan dari-Nya, maka jangan sampai engkau meremehkannya, hanya karena engkau belum melihat tanda-tanda orang ‘arif atau cahaya indah seorang pencinta Allah pada diri hamba itu. Kalaulah bukan karunia berupa warid, tentu tidak akan ada wirid.”

Baca juga : Meningkat dari Taslim ke Tafwidh

Orang yang konsisten mengamalkan wirid dan sudah sampai ke tingkat penghayatan lebih mendalam terhadap wirinya, maka wirid itu berangsur-angsur melahirkan warid. Warid ialah efek positif yang lahir dari pengamalan wirid secara istiqamah. Ibnu ‘Athaillah menyebut warid itu sebagai pemberian dan hidayah Allah SWT berupa petunjuk, cahaya ilahi, dan kesenangan batin di dalam ner-taqarrub kepada- Nya. Inu ‘Athaillah mengatakan: “Allah memberimu warid untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman dunia dan mem­bebaskanmu dari pada diperbudak oleh makhluk apapun.” Ia membagi warid ke dalam tiga tingkatan, yaitu 1) warid yang muncul pada ahli wirid berupa hamba merasa ringan dalam menjalankan ketaatan dan beribadah, karena sudah merasa lebih dekat ke hadirat-Nya. 2) Warid yang muncul pada ahli wirid brupa hamba sudah merasakan puncak keikhlasan dan sudah mampu melepaskan diri dari tujuan apapun selaih hanya kepada Allah SWT. 3). Warid yang muncul pada ahli wirid berupa kekuatan untuk melepaskan diri dari sifat-sifat wujud yang terbatas (sempit) untuk kemudian menyaksikan kebesaran Allah Ta’ala yang tidak terbatas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.