Dark/Light Mode

Living Qur`an (21)

Berkepribadian Istiqamah

Rabu, 3 April 2024 05:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salahsatu spirit yang disugestikan Al-Qur’an ialah sikap konsisten (istiqamah). Jika sikap ini dipertahankan seorang muslim akan mendapatkan keberutungan di luar perkiraan. Dalam satu hikayat dikisahkan seorang ibu selalu mengucapkan selawat kepada Nabi. Dalam keadaan apaun, senang atau sedih, siang dan malam, dan sesibuk apapun tidak pernah meninggalkan shalawat kepada Nabi.

Suatu ketika ia sedang mencuci pakaian di pinggir sumur atau telaga dalam, tiba-tiba anak kecilnya jatuh ke sumur. Sang ibu secara spotanitas meneriakkan selawat “Allahumma shalli ‘alaih” sambil berusaha menolong anaknya yang jatuh di sumur dalam. Orang-orang lain dating menolong anak kecil dari sang ibu tadi.

Baca juga : Allah: Huwa la Huwa

Alangkah kagetnya orang-orang tersebut ternyata anak kecil itu tidak tenggelam dan selamat, bahkan dalam riwayat disebutkan rambut anak itu pun tidak basah. Setelah ditanya apa amalan ibunya yang membuat anaknya selamat, sang ibu dengan tawadhu menjawab saya bukan ahli zikir, saya hanya istiqamah selalu membaca selawat Nabi sepanjang hari sampai malam dan sepanjang tahun. Istiqamah menjalankan kebaikan ternyata mendatangkan banyak keuntungan dan keberuntungan.

Kata istiqâmah berasal dari bahasa Arab dari akar kata qama-yaqumu berarti berdiri, menegakkan. Dari akar kata ini melahirkan kata istiqamah berarti lurus, konsisten; lawannya bengkok dan tidak konsisten. Menurut istilah ahli hakekat, istiqâmah ialah memenuhi segala janji yang telah diikrarkan dan tetap berada di atas jalan lurus (shirath al-mustaqim). Jalan lurus yakni memelihara batas-batas penengah dan keadilan dalam segala urusan, baik dalam hal makan, minum, pakaian, sampai pada urusan rumah tangga seperti perkawinan. Tegasnya istiqamah mencakup urusan agama dan dunia. Barangsiapa diberi petunjuk mengetahui jalan lurus (shirath al-mustaqim) di dunia, maka hal itu akan menjadi penyebab suksesnya dia melewati jalannya menuju akhirat. Petunjuk mengetahui jalan lurus merupakan nikmat Allah yang sangat besar terhadap hamba. Petunjuk ini hanya hamba pilihan Tuhan yang berhak mendapatkannya, sebagaimana firman-Nya: “Allah menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus/10: 25).

Baca juga : Allah: A God dan The God (3)

Orang-orang yang mendapatkan petunjuk berupa istiqamah maka betul-betul ia harus bersyukur karena Allah memberikan jaminan keberuntungan: ”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS. Al-Ahqâf [46]: 13). Dalam ayat lain dikatakan: ”Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).” (QS. Al-Jinn [72]: 16).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.