Dark/Light Mode

Living Qur`an (13)

Mencintai Dialog

Minggu, 24 Maret 2024 05:55 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Jangan pernah membenci atau menghindari dialog sebab Allah SWT mencintai dialog. Ia bukan saja berdialog dengan malaikat dan manusia melainkan juga dengan jin dan Iblis.

Dialog dengan manusia bukan hanya dengan orang-orang dewasa yang memiliki kapasitas tertentu, tetapi juga aktif berdialog sejak dini anak manusia itu di dalam Rahim ibu.

Baca juga : Penghayatan Baru Terhadap Lailatul Qadr (4)

Sebelum sang janin menjawab pertanyaan Tuhannya maka  ia tidak akan mungkin diizinkan lahir di du­nia ini. Setiap bayi yang akan lahir di dunia ini terlebih dahulu ditanya oleh Allah: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terh­adap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)”. (Q.S. Al-A’raf/7:172).

Pada level malaikat Allah SWT juga berdialog dengan mereka, an­tara lain yang diabadikan dalam Al-Qur’an: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadi­kan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpah­kan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfir­man: “Sesungguhnya Aku mengeta­hui apa yang tidak kamu ketahui”. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruh­nya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfir­man: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”. Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajar­kan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfir­man: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”. (Q.S. Al-Baqarah/2:30-34).

Baca juga : Penghayatan Baru Terhadap Lailatul Qadr (3)

Allah SWT berdialog dengan Iblis, sebagaimana bisa dilihat dalam Al-Qur’an: “Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”. Iblis berkata: “Aku lebih baik dari­padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfir­man: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”.Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)”. Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menye­satkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka. Allah berfirman: “Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan”.Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya”. (Q.S. Shad/38:75-85).

Dialog Allah SWT dengan sejumlah makhluknya ditiru generasi beri­kutnya, misalnya yang dilakukan Allah SWT terhadap makhluknya ialah dialognya dengan Berkata dia (Balqis): “Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)”. Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”. (Q.S. Al-Naml/27:32-33). Ayat-ayat tersebut mengisyaratkan betapa tinggi nilai dialog di mata Allah SWT.

Baca juga : Penghayatan Baru Terhadap Lailatul Qadr (2)

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Minggu, 24 Maret 2024 dengan judul "Living Qur`an (13), Mencintai Dialog"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.