Dark/Light Mode

Merawat Kemabruran Puasa (1)

Meneguhkan Visi Kehidupan

Jumat, 3 Mei 2024 05:52 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun bulan Ramadhan telah berlalu tetapi spirit Ramadhan sedapat mungkin kemabruran amaliah yang telah kita lakukan di dalamnya tetap dipetahankan. Kemambruran suatu ibadah sangat ditentukan oleh ke­mampuan seseorang memanej kalbu­nya. Jika seseorang mampu memanaj kalbunya dengan baik makan sudah barang tentu kemabruran ubudiyah di dalamnya tetap bertahan. Namun jika seseorang gagal memanej kalbunya maka akan lebih mudah kehilangan kemabruran ubudiyahnya.

Kemampuan seseorang untuk dapat merawat kalbu dan pikiran sangat menentukan kemabruran martabat tersebut. Al-Qur’an meng­ingatkan kita perlunya merawat Indera-indera batin kita, sebagaima­na diingatkan dalam ayat: Dan ses­ungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan­nya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya un­tuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai tel­inga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).

Baca juga : Mengenal “Al-Qur’an Takwini” (3)

Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-A’raf/7:179).

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam merawat kemabruran ibadah ialah ketegasan di dalam menentukan visi hidup. Allah SWT menegaskan sebuah pertanyaan substansial kepada manusia di dalam sebuah ayat berdiri sendiri: “Maka kalian mau kemana?” (Q.S. Al-Takwir/81:26). Pertanyaan Tuhan ini, bukan menanyakan sebuah perjalanan pendek tetapi roadmap kehidupan kita. Arah perjalanan hidup ini mau ke mana? Tentu bukan hanya kehidupan duniawi kita yang berjangka pendek tetapi perjalanan panjang kehidupan ini sampai di hari akhirat tanpa batas.

Baca juga : Mengenal “Al-Qur’an Takwini” (2)

Hidup ini tidak lain adalah sebuah perjalanan panjang sebagaimana di dalam firmannya: Tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka? (Q.S. Yusuf/12:109). Dalam ayat lain Allah SWT menyerukan setiap orang untuk menjalani kehidupannya dengan memaahami petunjuk (directions) yang Allah sendiri berika sebagai sarana di dalam menempuh perjalanan itu, sebagai aman disebutkan: Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. Ali ‘Imran/3:137).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.