Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Tradisi Halal bi Halal bermula pada saat proklamasi kemerdekaan RI. Bermula ketika anak-anak muda masjid kauman Jogyakarta kebingungan mencari tema silaturrahim. Mereka mencari tema khusus karena terjadi dua peristiwa istimewa.
Satu sisi perayaan Idul Fitri sebagai wujud kemerdekaan spiritual dan diyakini Tuhan sudah mengampuni dosa-dosa hambanya setelah mereka melakukan berbagai amaliah Ramadhan. Pada sisi lain, baru saja dilakukan Proklamasi Kemerdekaan RI, yakni hari Jum’at tanggal 9 Ramadhan, bertepatan tgl 17 Agustus 1945.
Baca juga : Makna Halal bi Halal
Bagaimana supaya kedua peristiwa ini terangkum menjadi satu, maka diadakanlah sayembara kecil-kecilan untuk menemukan tema yang akan ditulis di dalam spanduk mereka.
Di antara kreasi intelektual yang muncul saat itu ialah salahseorang seniman Kauman yang mengusung tema Halal bi Halal yang intinya saling memaafkan, saling merelakan, saling menghalalkan, dan saling memaafkan.
Baca juga : Berlomba Dalam Kebaikan
Pada zaman perjuangan ada warga yang pernah dikucilkan masyarakat karena terlibat mata-mata Belanda atau penghianat bangsa, diserukan untuk dimaafkan. Momentum Idul Fitri digunakan untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam mengisi kemerdekaan.
Sejak itu, Halal bi Halal dilakukan di Jakarta yang pada mulanya berisi pesan kuat integrasi nasional. Jangan lagi ada dendam antara satu sama lain. Lapangkan dada dan hilangkan warna-warni lokal di hadapan kebesaran Allah SWT. Yang harus segera dilakukan meraih cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Baca juga : Berkepribadian Optimis
Halal bi Halal juga bisa dimaknai sebagai forum silaturrahim secara masif. Bersilaturrahim dengan sesama manusia (mikrokosmos) adalah biasa, akan tetapi bersilaturrahim dengan alam raya (makrokosmos) sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, terasa masih langka dan belum terlembagakan.
Padahal, Rasulullah telah mencontohkan silaturrahim dan menjalin hubungan keakraban dengan lingkungan sekitarnya, seperti lingkungan alam misalnya tanah, air, dan langit, lingkungan hidup seperti fauna dan flora, dan lingkungan makhluk spiritual seperti bangsa jin, malaikat, dan para arwah manusia terdahulu. Inilah kekhususan makna Halal bi halal.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.