Dark/Light Mode

Filosofi Halal bi Halal (1)

Makna Halal bi Halal

Minggu, 21 April 2024 05:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kata halal berasal dari bahasa Arab dari akar kata halla-yahillu berati membebas­kan, mengampuni, dan mencairkan. Dari akar kata tersebut membentuk kata halal berarti membebaskan atau melepaskan. Kata halal sering diperhadapkan dengan kata haram yang secara harfiah berarti mencegah, menutup, seakar kata dengan muhrim yang berarti seseorang yang tidak bisa dinikahi karena hubungan darah yang sangat dekat.

Kata halal seakar kata dengan kata tahallul artinya sudah sampai kepada puncak pelaksanaan ibadah haji yang ditandai denga setelah melempar ja­marat sesuai ketentuan yang berlaku. Belakangan digunakan sebagai arena silaturrahim antara satu sama lain setelah lebaran Idul Fitri. Biasanya diwujudkan dalam bentuk formal seperti di kantor atau di rumah sesepuh yang memiliki banyak anak atau cucu, baik anak biologis mapun anak-anak spiritual-ideologis.

Halal bi Halal adalah istilah bahasa Arab yang belum tentu orang Arab memahami makna dan filosofinya secara mendalam. Halal bi Halal adalah salahsatu produk budaya Islam Indonesia yang sudah “go publics” karena hampir semua negara-negara di dunia mengenal tradisi ini, teru­tama negara-negara yang mempun­yai kantor perwakilan tetap negara Indonenesia. Salahsatu program rutin suatu instansi ialah mengadakan acara Halal bi Halal. Tradisi Halal bi Halal sudah menjadi produk budaya Islam Indonesia yang berkembang luas di dalam dunia internasional.

Baca juga : Berlomba Dalam Kebaikan

Filosofi paling mendalam dari Halal bi Halal ialah menjalin dan mempererat silaturrahim satu sama lain. Setelah bulan suci Ramadhan (berarti membakar hangus), kita yakin Allah sudah membakar hangus seluruh dosa masa lampau kita dengan mengamalkan amaliah Ramadhan secara optimal. Kita berharap seperti dikatakan Nabi kita Muhammad SAW, Kembali seperti bayi yang baru lahir tanpa dosa.

Tradisi Halal bi Halal adalah cara paling efisien dan efektif untuk menjalin silaturrahim lebih kuat. Dari pada kita mengunjungi saudara atau sahabat dari rumah ke rumah yang memakan biaya, waktu, dan energi, maka silaturrahim dalam bentuk Halal bi Halal menjadi Solusi terbaik. Selain itu, diharapkan setiap orang melalui Halal bi Halal bisa lebih mempererat hubungannya den­gan keluarga dan handai tolang lain.

Di antara bentuk lain silaturrahim ialah mudik lebaran. Mungkin tidak ada negara manapun di dunia ini menyelenggarakan tradisi mudik dengan jumlah massif. Seolah-olah hukum puasa dan lebaran adalah mudik. Tahun ini diperkirakan 193 juta orang mudik ke kampung hala­mannya masing-masing. Bisa dibayangkan bagaimana padatnya lalu lintas dalam saat-saat tertentu ketika mudik dan arus balik mudik. Banyak sekali korban kecelakaan terjadi pada masa mudik, tetapi sepertinya tidak membuat jerah orang untuk mudik.

Baca juga : Berkepribadian Optimis

Orang bisa saja menyoroti berbagai dampak buruk dari tradisi mudik ini, tetapi tidak bijaksana jika tidak melihat sisi-sisi positifnya. Bayangkan, selama 12 bulan dana dari kampung mengalir ke kota sampai ke ibu kota misalnya dengan melalui kegiatan perbankan.

Akan tetapi dalam tradisi mudik terjadi arus balik keuangan kota masuk ke kampung-kampung melalui kegitan mudik. Tidak heran jika di kampung-kampung mendadak muncul pasar-pasar dadakan untuk menampung dana orang-orang kota masuk desa. Mereka semua tentu membelanjakan uang di desanya masing-masing, Ada yang membangun atau memugar rumah orang tua, ada yang membangun masjid atau mushalah, pondok pesantren, dan membeli property lain sebagai tabungan atau investasi.

Orang-orang yang tidak pernah mu­dik ke kampung halamannya dikhawatirkan hatinya gersang. Kegiatan mudik berfungsi untuk mengasah ketajaman mata batin untuk berbagai dengan pihak yang lebih membutuhkan. Semoga tradisi Halal bi Halal menambah kokoh rasa solidaritas kebangsaan dan kekeluargaan kita semua.

Baca juga : Malu (Haya`)

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Minggu, 21 April 2024 dengan judul "Filosofi Halal bi Halal (1) Makna Halal bi Halal"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.