Dark/Light Mode
- Copa America 2024, Kolombia Gasak Paraguay 2-1
- Albania Tersingkir, Tim Matador Juara Grup B Piala Eropa 2024
- SIM Keliling Bogor Selasa 25 Juni, Hadir Di Mitra 10 Sholeh Iskandar
- ASEAN U-16 Boys Championship, Nova Minta Timnas U-16 Kreatif Bangun Serangan
- Pelatih Kosta Rika: Brasil Dihormati, Bukan Ditakuti
![Nasaruddin Umar Nasaruddin Umar](https://rm.id/images/penulis/Nasaruddin-Umar.jpg)
Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Setidaknya ada dua alasan malaikat mempertanyakan kebijakan Tuhan. Pertama, manusia nanti akan merusak alam semesta (yafsidu fiha) dan kedua, manusia akan melakukan pertumpahan darah. Apa yang diprediksi malaikat memang sudah terbukti kebenarannya.
Manusia banyak melakukan perusakan lingkungan alam dan lingkungan hidup, dan manusia juga terbukti sepanjang sejarahnya selalu diwarnai pertumpahan darah, mulai ketika Qabil membunuh saudaranya Habil, sampai sekarang manusia menggunakan senjata pemusnah canggih untuk memusnahkan saudaranya sendiri.
Baca juga : Bermula Dari Interupsi Malaikat
Sementara para malaikat tetap menjadi hamba setia tanpa pernah melakukan pelanggaran, dosa, dan maksiat.
Menanggapi interupsi dan pertanyaan malaikat sebagaimana diabadikan dalam Q.S. Al-Baqarah/2:30, Allah SWT menjawab dengan tegas: ”Inni a’lamu ma la ta’lamun” (Sesungguhnya Aku lebih tahu dari pada apa yang kalian tidak tahu). Dalam ilmu balagah, sastra Arab, ungkapan dengan huruf ta’kid (stressing point word) dapat difahami Tuhan sepertinya tersinggung. Bukan karena dua alasan yang dikemukakan malaikat tadi, tetapi ungkapan yang mengklaim dirinya sebagai paling ahli ibadah: Wa nahnu nusabbihu bi hamdika wa nuqaddisu lak (kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan-Mu).
Baca juga : Memupuk Cinta Sejati Antara Sesama Makhluk
Ungkapan seperti ini sesungguhnya bukan ungkapan kesombongan (istikbar) tetapi hanya mengungkapkan pernyataan diri lebih baik (al-’alin) dalam urusan ibadah dan pengabdian. Namun demikian, bagi Tuhan hal itu tidak pantas diungkapkan. Bukankah Tuhan Maha Tahu segala sesuatu tanpa harus diungkapkan.
Atas jawaban Allah SWT tadi maka para malaikat mengungkapkan penyesalannya mempertanyakan kebijakan Tuhan dan mengklaim diri sebagai ahli ibadah, dengan cara melakukan ”pertobatan” dengan berthawaf mengelilingi ’Arasy, ”Istana Tuhan” berhari-hari sambil menangis.
Baca juga : Menebar Energi Positif
Akhirnya pada suatu hari Allah SWT menyapa mereka dan mereka diminta untuk pindah di Baitul Makmur, miniatur ’Arasy, dibangun di bawah Arasy. Di situlah malaikat terus melakukan tawaf dan kemudian nenek moyang kita Adam dan Hawa menyaksikan pemandangan itu lalu keduanya pun menirukan tradisi thawaf itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.