Dark/Light Mode

Teosofi Haji Dan Umrah (8)

Detik-detik Menjelang Kejatuhan Adam Ke Bumi

Rabu, 22 Mei 2024 05:50 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap kejatuhan pasti ada sebabnya. Kejatuhan malaikat meninggalkan 'Arasy turun ke Baitul Makmur karena mengangkat diri lebih tinggi soal ibadah (alin), Iblis jatuh ke neraka karena kesombongan dan keangkuhannya (istikbar), dan Adam dan Hawa jatuh ke bumi karena pelanggarannya mendekati dan memakan buah terlarang.

Tadinya, Adam dan Hawa tenang dan bersenang-senang di surga, tetapi keduanya tidak tahan terhadap godaan Iblis, lalu mendekati dan makan buah terlarang, lalu keduanya jatuh ke bumi penderitaan, sebagaimana disebutkan dalam ayat: "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim”. (Q.S. Al-A'raf/7:19).

Baca juga : Penyebab Kejatuhan: Istikbar, `Alin, dan Khilaf

Adam dan Hawa terus menerus digoda Iblis dengan berbagai dalih. Antara lain dalih itu ialah, Adam dan Hawa dilarang memakan buah pohon keabadian itu, karena jika engkau memakannya maka engkau akan hidup abadi di syurga, padahal Allah SWT bermaksud memindahkanmu di bumi penderitaan. Pohon terlarang itu ialah pohon khuldi (keabadian).

Adam dan Hawa diprovokasi oleh Iblis bahwa jika kamu memakan buah khudi itu engkau akan abadi di surga, sementara Allah SWT memiliki rencana akan menurunkan Adam dan Hawa ke bumi.

Baca juga : Memori Adam di Surga

Sebagian ulama tafsir mengatakan ayat itu ayat metaforis. Yang sesungguhnya dilarang itu ialah berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri yang kemudian melahirkan keturunan. Ini bisa difahami dari ayat berikutnya: "Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)". (Q.S. Al- A'raf/7:20).

Setelah keduanya melakukan pelanggaran, maka reaksi pertama yang mereka sadari ialah: “Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?". (Q.S. Al-A'raf/7:22).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.