Dark/Light Mode

Beragama Dalam Keberagaman (15)

Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Senin, 18 November 2024 05:40 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi Muhammad Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat dan sekaligus pemimpin bangsa luar biasa. Bukan hanya selalu sukses dalam medan perang, tetapi juga selalu unggul dalam dunia diplomasi.

Dalam dunia diplomasi, ia seorang diplomat yang kawakan, disegani kawan dan musuh. Di medan perang, ia juga sering tampil sebagai panglima angkatan perang dengan sangat mengesankan semua pihak.

Ia seolah membawa dunia diplomasi dan dunia perang yang amat berbeda dengan masyarakat (Arab) sebelumnya.

Baca juga : Rekonstruksi Tradisi Keagamaan

Contoh perjuangan diplomasi Nabi ialah memanggil Suhael berdiskusi dengan Nabi. Setelah itu, Rasulullah menerangkan kepada para sahabatnya, mengapa perjanjian itu diterima.

Pertama pencoretan kata bismillahirrahmanirrahim dan kata Rasulullah memang masalah, tetapi lebih besar akibatnya bagi umat Islam jika perjanjian itu ditolak, karena posisi umat Islam masih minoritas.

Butir-butir perjanjian itu diterima agar kaum kafir Quraisy Mekah tidak ditahan di Madinah agar tidak ikut membebani ekonomi Madinah yang sudah dibanjiri pengungsi. Sedangkan orang Islam yang dibiarkan ditahan di Mekkah pasti akan berusaha menjalankan politik tertentu untuk memecah belah kekuatan kaum kafir Quraisy di sana.

Baca juga : Belajar Kearifan Dari The Founding Fathers

Alhasil, semua prediksi Rasulullah benar dan sahabat kemudian mengagumi kecerdasan Rasulullah SAW.

Sesungguhnya inilah politik Islam. Terkadang harus mundur selangkah untuk meraih kemenangan. Dalam posisi umat Islam masih minoritas, tidak ada cara terbaik kecuali kooperatif dengan keinginan mayoritas, demi menyelamatkan umat. Terkadang juga harus bersabar dan menanti saat yang tepat untuk memulai sebuah strategi baru untuk mencapai kesuksesan menyeluruh.

Politik Islam bukan untuk mentolerir jatuhnya korban hanya untuk mencapai kemenangan politik secara simbolis. Kemenangan substansial jauh lebih berharga ketimbang kemenangan simbolik. Untuk apa kemenangan masing-masing calon. Wallahu’alam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.