Dark/Light Mode
- Erick Thohir: Jangan Berpuas Diri, Lawan Filipina Akan Berat!
- Marc-Andre Ter Stegen Sudah Nggak Betah Di Barcelona
- Juventus Tawar Jadon Sancho Rp326 Miliar
- Aquabike Indonesian Championship Piala Menpora 2025 Digelar Di Pantai Jepara
- Jelang BRI Super League, Level Kebugaran Pemain Persib Baru 50 Persen
Beragama Dalam Keberagaman (9)
Agama Sebagai Faktor Sentripetal Dan Sentrifugal (1)

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Agama identik dengan nuklir. Satu sisi bisa memberikan kegunaan luar biasa, tapi di sisi lain bisa mendatangkan malapetaka masif dalam kehidupan umat manusia. Nuklir bisa menjadi sumber energi listrik raksasa dengan biaya yang sangat murah.
Nuklir sudah digunakan sebagai kekuatan pembangkit tenaga listrik oleh enam negara berpenduduk besar di dunia seperti AS, China, India, Jepang, kecuali Indonesia. Akan tetapi sisi lain bisa menjadi bumerang bagi dunia kemanusiaan sebagaimana peristiwa bom nuklir yang tak terlupakan pernah memusnahkan Hirosima dan Nagasaki.
Baca juga : Dari “Islam Arab” Ke “Islam Indonesia”
Agama memiliki dua kekuatan dahsyat, yaitu satu sisi agama bisa tampil sebagai kekuatan daya penyatu (centripetal), yang bisa menenggelamkan ikatan-ikatan primordial seperti ikatan kekerabatan, kesukuan, dan kebangsaan.
Pada sisi lain agama juga bisa tampil sebagai kekuatan daya pemecah belah (centrifugal), yang bisa memorak porandakan sebuah keharmonisan di dalam masyarakat.
Baca juga : Agama Dan Negara Saling Mengontrol
Dalam skala nasional, agama bisa tampil sebagai faktor integrasi nasional, tetapi agama juga bisa tampil sebagai faktor disintegrasi nasional, bahkan global.
Dalam sebuah masyarakat yang pluralis, yang dipadati multi etnik, bahasa, dan agama, apalagi terpisah-pisah oleh hamparan kepulauan seperti Indonesia, maka disadari betul betapa perlunya memelihara peran agama sebagai faktor sentripetal di dalam bernegara.
Baca juga : Kekhususan Indonesia
Sudah terbukti di dalam sejarah bahwa kekuatan agama sebagai faktor sentripetal sudah pernah berhasil menghimpun daya yang luar biasa mengusir penjajah dan meraih kemerdekaan.
Bagi mereka yang beragama Islam yang kebetulan menjadi penduduk mayoritas di negeri ini, dengan komando “Allahu Akbar” sebagaimana dikumandangkan oleh sejumlah tokoh pahlawan nasional, seperti arek-arek Suroboyo yang dikomando oleh Bung Tomo dan tokoh-tokoh lainnya di berbagai belahan bumi nusantara, bisa membakar semangat juang dan jihad di dalam masyarakat di dalam melawan penjajah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.