Dark/Light Mode
Beragama Dalam Keberagaman (16)
Psikologi Mayoritas-Minoritas

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Siapapun yang berada di dalam komunitas mayoritas seringkali alam bawah sadarnya merasa lebih percaya diri, bahkan terkadang over confident, sehingga lupa mengontrol diri kalau di sampingnya ada hamba Tuhan yang berada dalam posisi minoritas.
Akibatnya, sadar atau tidak sadar, ia melakukan suatu sikap mengecilkan orang-orang minoritas. Sebaliknya, siapapun yang berada di dalam kelompok minoritas seringkali alam bawah sadarnya merasa kurang percaya diri untuk mengekspresikan secara penuh potensi dirinya karena ia merasa kecil di tengah jumlah yang besar.
Akibatnya, sadar atau tidak sadar, ia merasa selalu merasa di bawah bayang-bayang kelompok mayoritas. Ia sering merasa diri “tidak layak” untuk mengakses secara penuh seperti apa yang bisa dilakukan oleh kelompok mayoritas.
Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik
Psikologi seperti ini sesungguhnya cenderung negatif, apalagi ajaran agama dan konstitusi negeri kita tidak mengenal istilah mayoritas dan minoritas.
Dalam Islam, istilah mayoritas (aktsariyyah) dan minoritas (aqaliyyah) tidak pernah dipopulerkan di dalam Al-Qur’an dan hadis. Kalaupun disinggung persoalan ini hanya sebagai warning bahwa kelompok mayoritas tidak boleh sombong dan lupa diri.
Sebaliknya, kelompok minoritas tidak boleh merasa berkecil hati atau dikucilkan, sebab sedikit atau banyak asal manusia itu sama saja, wajib dimuliakan, sebagaimana disebutkan dalam ayat: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. (Q.S. Al-Isra’/17:70). Dalam ayat lain dikatakan: Membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Baca juga : Rekonstruksi Tradisi Keagamaan
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (Q.S. Al-Maidah/5:32).
Istilah mayoritas-minoritas dalam Al-Qur’an bukan hanya mengacu kepada kuantitas dalam arti terbatasnya jumlah, tetapi juga terbatasnya kualitas. Boleh jadi dalam suatu saat ada golongan termasuk minoritas secara kuantitas tetapi mayoritas atau dominan di dalam masyarakat.
Sebaliknya, ada golongan mayoritas secara kuantitatif tetapi minoritas secara kualitatif, misalnya disebutkan dalam ayat: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah/2:249).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.