Dark/Light Mode
Beragama Dalam Keberagaman (41)
Keberadaan Islam Wetu Telu Di Lombok

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Islam Wetu Telu (IWT) yang ada di Bayang, Lombok, NTB, menurut hasil penelitian Jajang Jahroni dan Dadi Darmadi, dari Kementerian Agama, masih tetap eksis, meskipun sudah mengalami adaptasi. IWT oleh sebagian masyarakat di sana dianggap perpaduan melalui proses tawar menawar antara dua kelompok nilai, yaitu nilai-nilai adat lokal dan nilai-nilai keislaman yang bersifat universal.
Masyarakat Bayang menganggap kehadiran Islam tidak mengancam nilai-nilai adat leluhur, yang juga memiliki unsur spiritualitas, oleh penelitinya diasumsikan memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu-Budha yang datang ke daerah ini jauh sebelum Islam datang.
Baca juga : Keberadaan Paham Kasepuhan Ciptagelar
Sebaliknya kehadiran Islam melengkapi dan menyempurnakan adat-istiadat lokal. Belakangan memang, tokoh adat setempat sekaligus menjadi tokoh agama (Islam), bahkan mereka rata-rata sudah menunaikan ibadah haji.
Istilah Wetu Telu dihubungkan dengan kepercayaan leluhur mereka yang menekankan tiga aspek penting dalam falsafah hidup dan kepercayaan setempat, yaitu: Lahir, bertelur, dan tumbuh.
Baca juga : Keberadaan Paham Ali Taitang-Zikrullah
Pandangan dan falsafah hidup ini berpengaruh di dalam pandangan dunia (world views) masyarakat setempat dan sekaligus menjadi pandangan kosmologi mereka bahwa alam sangat penting artinya dalam kehidupan manusia.
Hubungan antara manusia, alam, dan tentunya kekuatan gaib harus selalu harmonis. Keharmonisan itu dapat dipertahankan melalui hubungan-hubungan khusus, antara lain dengan melakukan sistem upacara adat.
Baca juga : Keberadaan Sidulur Sikep (Samin)
Wetu Telu juga dihubungkan secara simbolis dengan tiga unsur penting di dalam masyarakat, yaitu Adat, Agama, dan Negara. Adat istiadat mereka tetap dipertahankan sebagai perekat lokal, Agama (Islam) selalu diindahkan guna mendapatkan makna hidup sejati, dan aturan Negara ditaati guna tertibnya kehidupan bermasyarakat. Istilah Wetu Telu sering diangkat sebagai simbol pemersatu komunitas jika muncul konflik di antara mereka.
Memang masih ada sekelompok kecil masyarakat di sana menghubungkan konsep Wetu Telu dengan tradisi Hindu- Budha yang juga masih memiliki bekas di dalam adat istiadat mereka, namun mereka pada umumnya tidak menyadari kalau tradisi itu berasal dari atau ada persamaannya dengan agama Hindu-Budha. Seperti diketahui, sebelum Islam datang, kerajaan besar dan kecil di kawasan ini dipengaruhi oleh agama Hindu-Budha.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.