Dark/Light Mode

Beragama Dalam Keberagaman (35)

Keberadaan Aliran Among Tani Majapahit

Senin, 9 Desember 2024 05:50 WIB
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Among Tani Majapahit (ATM) sebuah aliran kepercayaan yang belum jelas secara pasti kapan, di mana, dan siapa pendirinya. Yang jelas, menurut hasil penelitian Kementerian Agama (2012), aliran ini sering dihubungkan dengan Soekarno, Presiden RI pertama, yang dianggap memperoleh ajaran ATM ketika berguru di daerah Gedeg Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Kerajaan Majapahit di masa silam dikenal sebagai kerajaan Hindu, terutama pada masa Hayam Wuruk menjadi raja dan Gadjah Mada sebagai mahapatihnya. Bekas dan pengaruh agama Hindu masih bisa ditemukan beberapa situs bersejarah di Trowulan, seperti candi, wihara, dan padepokan.

Hingga saat ini situs-situs tersebut masih ramai dikunjungi, bukan hanya untuk melihat dan mengenang kejayaan masa lampau Majapahit, tetapi juga melakukan ritual-ritual tertentu, karena diyakini oleh sebagian orang tempat itu masih memiliki kekuatan mistis.

Disebut Among Tani karena aliran ini memberikan perhatian khusus kepada para petani. Kebetulan wilayah ini termasuk daerah pertanian yang penduduknya banyak yang menjadi buruh tani dan kehidupannya sederhana.

Baca juga : Keberadaan Susila Budhi Dharma (Subud)

Aliran ini memberikan spirit dan motifasi kepada para warganya yang mayoritas petani untuk mengabdikan diri sebagai petani yang baik. ATM dianggap sejalan dengan Islam yang juga menganjurkan keluhuran dan kearifan kepada para pemeluknya. Kata “Among” itu sendiri berasal dari kata ngemong, artinya melindungi, merawat dan memelihara.

Anak-anak mereka diajarkan keluhuran budi pekerti, sopan santun, dan kasih sayang, sehingga generasi tua dan generasi penerus terjalin kesatuan dan pewarisan nilai yang ideal.

Konon, Soekarno memperkenalkan aliran ATM di sekitar wilayah Madiun, khususnya di Dusun Babadan Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Jawa Timur, kemudian meluas ke wilayah lain. Soekarno saat itu masih berumur 45 tahun dipandang memiliki ilmu linuwih (serba bisa), termasuk bisa menghilang, bisa terbang ke langit, dan bisa berkomunikasi dengan roh-roh yang telah meninggal.

Bagi para pengikutnya, Soekarno adalah Ratu Adil, menjadi pemimpin besar. Setelah Soekarno menghilang akan hadir kembali memimpin dunia secara arif dan bijaksana.

Baca juga : Keberadaan Kepercayaan Kaharingan

Pokok ajaran ATM tidak jauh berbeda dengan ajaran Islam, bahkan mereka mengklaim diri mereka sebagai muslim, dan memang di antara mereka banyak sekali menjadi penganut muslim taat, bahkan ada yang sudah haji.

Mereka mendasarkan kepercayaannya juga kepada Al-Qur’an. Mereka menjalankan syari’ah seperti puasa dan shalat lima waktu. Memang ada sejumlah orang di antara mereka melakukan praktek syinkretis dan sering disebut sebagai panganut “Islam Kejawen”, terutama jika dilihat ritual sehari-hari mereka, sering melakukan praktek-praktek yang tidak umum dilakukan oleh umat Islam meanstream.

Contoh ajaran ATM menziarahi kuburan leluhur malam Jum’at Legi yang dianggap memiliki banyak keutamaa. Mereka melakukan ritual tahunan yang biasa disebut Muharraman. Bulan Syuro dianggap memiliki banyak rahasia dan sangat penting artinya bagi mereka yang menginginkan berbagai keistimewaan.

Mereka juga sering melakukan Semedi untuk hanyenyuwundumateng ingkang Maha Kuasa (memohon kekhususan dari Tuhan Yang Maha Kuasa).

Baca juga : Keberadaan ‘Aliran Kebatinan Perjalanan’

Di dalam melakukan praktek rutual, pengikut aliran ATM, baik laki-laki maupun perempuan, diharuskan membawa Bungan telon yang dibeli dipasar atau dipetik dihalaman. Tidak boleh diadakan sesudah upacara selesai.

Mereka sederet berdoa bersama tampa suara di malam hari hingga fajar. Bunga telon yang sudah didoakan ditaburkan ke makam. Para pemilik Bungan telon akan diampuni dosanya oleh Tuhan dan dikaruniai rezki dan kemudahan urusan, dan hal-hal lain. 

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 1 & 7, edisi Senin, 9 Desember 2024 dengan judul "Beragama Dalam Keberagaman (35), Keberadaan Aliran Among Tani Majapahit"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.