Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Isu-isu Islam Kontemporer (6)

Dampak Teori Reseptito in Complexu (2)

Jumat, 20 Desember 2019 06:06 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun teori Reseptio in Complexu tidak bisa dilanjutkan, namun semangat dan ide-idenya memberikan inspirasi bagi para pemikir hukum dan penasehat kolonial Belanda.

Ada intervensi yang sangat kuat dari pemerintah Belanda untuk mengendalikan dan menjinakkan hukum Syari’ah, baik secara halus maupun secara kasat mata.

Contoh secara halus ialah, Prof. Salomon Keizer, penasehat kawakan pemerintah Hindia Belanda mengontrol prilaku politik umat Islam. Termasuk menugasi muridnya Snock Hurgronje meneliti perilaku orang-orang Indonesia yang menunaikan haji di Mekah, karena pentolan-pentolan haji banyak merepotkan pemerintah.

Baca juga : Dampak Teori Reseptito in Complexu (1)

Snock Hurgonje pun pergi ke Mekah dengan menyamar sebagai Abdul Gafar. Ia tinggal di Mekah hampir tiga tahun kemudian kembali ke Indonesia.Gagasan lain dari Salomon Keizer ialah mengonsentrasikan umat Islam Indonesia untuk mempertahankan mazhab Syafi’ dan menghindari mazhab keras, termasuk Syi’ah di Indonesia.

Itulah sebabnya selama dalam pemerintahan pemerintah colonial, kelompok Syi’ah banyak melakukan aksi taqiyyah (penyamaran sebagai non-Syi’ah). Salomon Keizer berpendapat, aliran sunni khususnya mazhab Syafi’ adalah mazhab yang lebih kental dengan faham paternalistic dan patriarki.

Menurutnya, tidak perlu mengahabiskan energi mengurus rakyat Indonesia, cukup mengontrol raja-raja lokalnya, karena apa kata raja itu kata rakyatnya.

Baca juga : Benarkah Terjadi Desyariatisasi Produk Hukum Nasional? (3)

Tidak perlu juga mengontrol seluruh masyarakat Indonesia, cukup menguasai kaum laki-laki, karena menguasai kaum laki-laki sama dengan menguasai seluruh perempuan yang jumlahnya dalam statistik lebih banyak dari jumlah kaum laki-laki. Apa kata kaum laki-laki itu kata kaum perempuan, karena “Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan” dengan berdalil kepada Q.S. An-Nisa’/3:34.

Salomon Keizer sendiri, meskipun tidak pernah ke Indonesia tetapi fasih berbahasa Indonesia dan ia sendiri menerjemahkan salah satu kitab utama Pondok Pesantren bermazhab Syafi’, yaitu kitab I’anah al-Thalibin.Pemerintah Belanda memeriksa ketat kitab-kitab yang bisa masuk di Pondok Pesantrean, karena khawatir buku-buku Ikhawan al-Muslimin masuk ke dalam masyarakat muslim Indonesia.

Itulah sebabnya juga kitab-kitab Syi’ah sulit masuk di Indonesia. Kitab Tafsir Fi Dlilal al-Qur’an karya Sayid Quthb pernah dicekal masuk di Indoneisa karena dinilai memprofokasi negeri muslim yang terjajah. Strategi pemerintah Belanda ialah memberi dukungan terhadap hukum kekeluargaan Syari’ah (Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah) tetapi tidak menolerir pemikiran politik (fiqh al-siyasi). ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.