Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Isu-isu Islam Kontemporer (24)

Antara Ajaran Islam dan Budaya Arab (2)

Sabtu, 18 Januari 2020 09:53 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Yang menjadi masalah jika ajaran Islam dipaksakan identik dengan tradisi dan budaya Arab. Seolah-olah yang pa ling islami ialah tra disi dan budaya Arab, bahkan ada yang membid’ahkan jika ada aspek ajaran Islam melekat pada budaya lokal.

Seperti tradisi perkawinan yang sering dirangkai dengan adat-istiadat lokal, sering ada yang mengusiknya.

Sepanjang sebuah tradisi dan budaya tidak bertentangan dengan substansi ajaran Islam, maka itu sah saja menjadi “tempat” ajaran Islam mengaktualkan atau mewadahi dirinya.

Baca juga : Antara Ajaran Islam dan Budaya Arab (1)

Contohnya, ajaran Islam menyerukan menutup aurat, tetapi model penutup auratnya tidak mesti menggunakan cadar (chodor dari bahasa Persia berarti kelambu), Abaya (tradisi Syiria), hijab atau jilbab (Arab).

Perempuan muslimah Indonesia bisa tetap menggunakan model dan pakaian tradisional masing-masing, yang penting terpenuhi substansi ajaran Islamnya sebagai penutup aurat.

Apa itu aurat, di mana batas-batas aurat laki-laki dan perempuan? Akan dibahas tersendiri dalam artikel lain.

Baca juga : Bolehkah Menerima Imigran Non-Muslim? (2)

Arabisasi ajaran Islam sama dampaknya dengan dearabisasi ajaran Islam. Tidaklah proporsional jika ada gerakan yang latah melakukan arabisasi ajaran Islam, seperti tidak proporsionalnya sebuah gerakan indonesianisasi ajaran Islam dengan latah melakukan dearabisasi.

Baik budaya Arab maupun budaya Indonesia, atau pun budaya lainnya, sama-sama memiliki hak budaya (cultural right) untuk mewadahi ajaran non dasar Islam.

Semua orang bisa menjadi the best muslim tanpa harus berbudaya Arab.Islam sebagai agama universal dan dimaksudkan sebagai agama akhir za-man, sudah selayaknya kita, terutama para pemeluknya, mengapresiasi semua pihak yang ingin mengakomodir nilai-nilai ajaran Islam sebagai salahsatu sumber kekayaan intelektual.

Baca juga : Perempuan dan Ulil Amr (4)

Kini banyak ilmuan dari berbagai negara mengapresiasi kedalaman makna ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan mungkin Kitab Suci yang paling sering keluar masuk di dalam laboratorium ialah kitab suci Al-Qur’an. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.